kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yield SBN turun, OJK: Likuditas bank akan semakin membaik


Kamis, 28 Maret 2019 / 18:45 WIB
Yield SBN turun, OJK: Likuditas bank akan semakin membaik


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan likuiditas perbankan akan semakin membaik ke depan sejalan dengan menurunnya yield surat berharga negara (SBN).

Yohanes Santoso Wibowo, Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan yield di pasar obligasi mulai menurun sejalan dengan meningkatnya arus modal masuk (inflow) setelah menurunkan kekhawatiran dari faktor eksternal.

Setahun terakhir bank memang bersaing dengan pemerintah dalam memperebutkan likuiditas seiring dengan maraknya penerbitan surat berharga negara (SBN) ritel.

"Yield SBN sudah menurun sejak awal tahun karena kekhawatiran dari eksternal mulai mereda setelah AS tidak akan menaikan suku bunga tahun ini. Itu membuat capital inflow ke emerging market terutama ke negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Dengan yield turun maka deposan yang sebelumnya memindahkan danaya ke ORI dan sukuk akan kembali lagi ke bank," jelas Yohannes di Jakarta, Kamis (28/3).

OJK mencatat rata-rata yield SBN tahun 2018 naik 154 basis poin (bps). Sementara di Januari hanya naik 4,4 bps dan di Februari tercatat turun 26,7 bps. Lalu per 22 Maret turun 19,9 bps.

Yohannes berharap dengan yield SBN yang mulai turun maka akan terjadi ekuilibirium baru. Dana akan kembali ke bank sehingga kemampuan bank menyalurkan kredit ke depan akan akan semakin membaik. "Dengan kondisi ini kami yakin target penyaluran kredit tahun ini sekitar 12% dapat tercapai," kata Yohannes.

Yohannes mengakui di awal tahun terjadi kenaikan bunga deposito. Hal itu di mengikuti LPS rate yang sebelumnya naik dan pemerintah menerbitkan sejumlah SBN dengan bunga yang menarik. Akibatnya bank juga harus melakukan penyesuaian apalagi melihat tren net interest margin (NIM) juga turun.

Namun, Yohannes berharap bunga deposito tidak lagi naik ke depan dengan menurunnya rate SBN. "Walaupun NIM turun, tapi bank juga diuntungkan dengan kenaikan fee based income. Jadi kedepan jangan lagi bunga deposito naik." katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×