kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Yuk, intip portofolio Aberdeen


Kamis, 27 Agustus 2015 / 14:31 WIB
Yuk, intip portofolio Aberdeen


Reporter: Dina Farisah | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. PT Aberdeen Asset Management mantap menginjakkan kaki di bisnis manajer investasi. Perusahaan yang bermarkas di London ini menjadikan kinerja perusahaan sebagai tolok ukur penempatan aset.

Sigit Pratama Wiryadi, Presiden Direktur PT Aberdeen Aseet Management menuturkan, prinsip pengelolaan investasi pada Aberdeen mengacu pada kinerja perusahaan. Menurutnya, hal ini lebih penting dibandingkan melihat kondisi makro secara umum.

Strategi investasi Aberdeen juga cukup berhati-hati. Pihaknya melakukan pemilihan perusahaan (emiten) melalui tiga tahapan. Pertama, melakukan sortir dari seluruh emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menjadi 60 sampai 80 emiten.

Selanjutnya, dari jumlah itu di pilah lagi menjadi 30 hingga 35 emiten yang harganya dianggap murah. Setelah itu, pihaknya melakukan evaluasi emiten secara berkala dengan mengunjungi rapat umum pemegang saham untuk mengetahui rencana bisnis perusahaan ke depan.

"Rata-rata kepemilikan saham kita di suatu perusahaan itu sudah lebih dari sepuluh tahun. Kita selalu jangka panjang," ungkap Sigit, Kamis (27/8).

Sebagai gambaran, Aberdeen setidaknya telah mengoleksi sepuluh perusahaan dengan fundamental yang dianggap baik. Sepuluh perusahaan itu adalah Bank Permata, Bank OCBC NISP, Jardine Cycle & Carriage, Holcim Indonesia dan Unilever Indonesia.

Adapula MP Evans, Sepatu Bata, Mandom Indonesia, Bank Central Asia dan Petra Foods. Diantara sepuluh perusahaan tersebut, lima perusahaan telah di pegang erat Aberdeen selama lebih dari sepuluh tahun. Perusahaan tersebut adalah Bank OCBC NISP, Unilever Indonesia, MP Evans, Sepatu Bata, dan Mandom Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×