kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk, simak tips mudik hemat menurut perencana keuangan


Rabu, 29 Mei 2019 / 19:09 WIB
Yuk, simak tips mudik hemat menurut perencana keuangan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur Lebaran sudah di depan mata, artinya musim mudik pun sudah dimulai. Walau tunjangan hari raya (THR) sudah cair, jangan terlalu ceroboh untuk menghabiskan uang anda untuk keperluan mudik dan selalu persiapkan segalanya secara matang agar kantong tidak jebol.

Fauziah Arsiyanti, Independent Financial Advisory dari PT Fahima Advisory punya beberapa tips untuk berhemat. Pertama, sisihkan dulu uang anda untuk kewajiban bulanan, semisal tagihan kredit, tagihan listik, air, biaya sekolah anak, dan lain-lain sebelum memutuskan untuk mudik.

"Prioritaskan membayar hutang, dan kebutuhan bulan berikutnya setelah Lebaran lewat perencanaan keuangan yang baik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).

Lalu, cermatilah dalam memilih moda transportasi untuk mudik sesuai dengan kantong anda. Apabila berencana untuk membawa kendaraan pribadi, harus lebih dahulu mengalokasikan biaya bensin dan keperluan akomodasi pergi dan pulang.

Sementara itu, Perencana Keuangan Eko Endarto dari Finansia Consulting mengatakan ada dua hal yang perlu dipikirkan secara matang selain biaya transportasi. Pertama akomodasi yaitu berapa lama kita akan mudik serta konsumsi dan ketiga kebutuhan lainnya seperti membagi amplop, zakat dan oleh-oleh.

Menurut Eko, pengeluaran mudik tidak boleh lebih tinggi dari bonus THR yang diperoleh. "Mudik itu harusnya tidak boleh menjadi beban keuangan, jangan sampai gara-gara mudik harus mengorbankan investasi, tabungan dan tanggungan lain, kecuali punya tabungan khusus mudik," jelasnya.

Eko juga mengingatkan bahwa Lebaran tahun 2019 jatuh pada awal bulan, artinya akan ada jarak yang cukup lama sebelum kembali memperoleh pendapatan seperti gaji. Agar tidak keteteran, Ia menghimbau agar pemudik menyisihkan separuh dari pengeluaran bulanan sebagai tabungan untuk kebutuhan ketika pulang mudik.

"Masih ada sisa tiga minggu setelah mudik, harus disisihkan di awal," jelasnya. Nah, apabila secara keuangan tidak mencukupi, Anda harus lebih bijak dengan memilih untuk tidak berangkat mudik.

Adapun menurut Fauziah, bila dari sisi keuangan tidak mencukupi untuk mudik, lebih bijak untuk mengurungkan niat tersebut, sebab yang utama menurutnya adalah pola pikir untuk berhemat dan tidak memaksakan kantong agar tidak jebol setelah mudik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×