kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI optimis kredit valas tumbuh 5% tahun ini


Minggu, 22 Januari 2017 / 23:14 WIB
BI optimis kredit valas tumbuh 5% tahun ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut pihaknya optimis kredit valuta asing (valas) dapat tumbuh 5% pada tahun ini. Meski begitu, Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto menyebut optimisme tersebut dapat tumbuh jika harga komoditas membaik.

Tidak hanya itu, Erwin juga mengatakan rendahnya pertumbuhan kredit valas merupakan imbas dari banyaknya bank-bank yang menanam dananya di surat berharga negara (SBN).

“Sebenarnya yang kemarin itu (kredit valas) rendah pertumbuhannya disebabkan karena aktor demand-nya bukan dari suplai, bank-bank banyak nanam di SBN,” ujar Erwin, Jumat (20/1) lalu.

Adapun secara terpisah, Gubernur BI Agus Martowardojo memandang, tren kenaikan harga komoditas dunia yang mulai terjadi beberapa waktu ini, akan mendongkrak permintaan kredit valas yang disediakan oleh perbankan.

Namun, Agus menilai masih adanya ketidakpastian yang terjadi di perekonomian global antara lain rencana kenaikan suku bunga The Fed yang diprediksi naik sebanyak tiga kali tahun ini. “Kami melihat juga ada ketidakpastian.

Karena kita tahu di Amerika Serikat (AS) akan peningkatan suku bunga, jadi bagi masyarakat atau korporasi yang meminjam dalam bentuk valas apalagi bentuk dolar AS harus dengan kondisi bunga yang lebih mahal,” tutur Agus.

Sebagai gambaran saja, bank sentral mencatat peningkatan permintaan kredit valas hingga akhir tahun lalu mulai menunjukan angka positif yakni 3,62%.

Angka tersebut mulai menunjuan tren perbaikan sejak bulan November 2016 yang tercatat pertumbuhan kredit valas berada di angka RRp 642 miliar atau naik 3,35% secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara, sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2016 lalu kredit valas tumbuh minus hingga 9%.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij menyebut pihaknya hanya mematok pertumbuhan kredit valas di kisaran 3%-2% pada tahun ini.

Hal ini menurutnya disebabkan permintaan kredit valas dari calon debitur kepada perbankan masih terbilang rendah diiringi dampak kebijakan AS. “Pertumbuhan kredit valas tahun ini tidak akan berbeda dengan sebelumnya” tegas Irfanto.

Sementara, Coorporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra menyebut saat ini pihaknya belum melihat potensi dari kredit valas.

Selain itu, BCA juga hingga saat ini masih terfokus kepada pemberian kredit dalam rupiah.  “Perlu dilihat juga, perkembangan perdagangan global masih belum pulih,” pukas Jan.

Meski begitu, pihaknya meyakini jika harga komoditas dan sektor perdagangan kembali pulih tentu akan mendorong pertumbuhan kredit valas perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×