kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

2008, Kinerja PT Taspen Kian Kinclong


Kamis, 18 Juni 2009 / 09:49 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Taspen berhasil menorehkan kinerja yang cukup cemerlang pada tahun 2008 lalu. Sepanjang tahun lalu perusahaan plat merah ini mampu membukukan laba bersih hingga Rp 386 miliar.

Menurut Sekretaris Perusahaan PT Taspen Faisal Rahman, laba bersih 2008 dua kali lipat lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Pada 2007, Taspen hanya mencetak laba bersih Rp 147 miliar.

Peningkatan laba bersih tersebut berkat meningkatnya pendapatan Taspen. Sepanjang 2008, total pendapatan Taspen sebesar Rp 9,35 triliun. Nilai ini jauh lebih besar dari pendapatan tahun 2007 yang sebesar Rp 7,71 triliun.

Pendapatan tersebut berasal dari pendapatan premi dan iuran sebesar Rp 3,04 triliun dan hasil investasi senilai Rp 3,55 triliun. Selain itu, Taspen juga mengantongi pendapatan dari fee penyelenggaraan pensiun sebesar Rp 2,69 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 69 miliar.

Adapun pengeluaran Taspen pada tahun lalu sebagian besar merupakan beban klaim, kenaikan manfaat polis, dan beban usaha. Total pengeluaran dari ketiga pos itu mencapai Rp 7,68 triliun.

Selanjutnya, Taspen mengambil Rp 1,22 triliun dari laba bersihnya sebagai dana pengembangan investasi. Taspen lebih konservatif dalam mengelola pengembangan investasi mereka. "Yang menjadi prioritas pengelolaan duit pensiunan ini adalah keamanan dana, bukan besarnya potensi imbal hasil yang diperoleh," ujar Faisal.

Hingga akhir 2008, duit yang ditanamkan Taspen dalam instrumen investasi mencapai Rp 34,86 triliun. Adapun pendapatan investasinya di sepanjang 2008 sebesar Rp 3,55 triliun.

Obligasi masih menempati pos terbesar investasi Taspen dengan porsi 69,37%. Investasi lainnya ditempatkan dalam deposito berjangka sebesar 29,5 %, saham dan reksadana sebesar 1,87%, investasi langsung 0,23%, dan investasi di bidang properti sebesar 0,03%.

Sampai saat ini, mekanisme penarikan iuran dana pensiun masih dengan pemotongan gaji pegawai negeri sipil. Pembayaran dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPKN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×