Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BALI. Selama empat tahun berdiri, PT Mandiri Capital Indonesia sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 980 miliar untuk 13 perusahaan perintis berbasis teknologi yang dikelolanya.
Ditemui dalam ajang Next Indonesian Unicorn (NextICorn) 2019, CEO Mandiri Capital, Eddi Danusaputro menjelaskan 13 perusahaan rintisan yang dikelolanya berasal dari sektor teknologi finansial.
Baca Juga: Berkat Qanun LKS, BCA Syariah berpotensi dapat tambahan aset Rp 1 triliun
"Pendanaannya rata-rata si series A. Ada pula yang naik kelas ke C. Start up yang kami kelola diantaranya ada Amartha, Investree, Koinworks, Cashless, PrivyID, dan pastinya LinkAja. Nama-namanya lumayan dikenal," jelasnya saat ditemui di Bali, Jumat (15/11).
Eddi melanjutkan, setiap tahun pihaknya menyiapkan dua kantong funding, yang masing-masing diisi oleh follow on funding dan satu masuk dalam kategori funding tambahan ke existing portofolio. Total funding mencapai US$ 40 juta sampai US$ 50 juta
Tahun depan, Mandiri Capital berencana untuk menambah investasi ke sektor rintisan yang belum pernah dimasuki dengan modal sebesar US$ 3 juta sampai US$ 4 juta. Menurutnya, dana tersebut cukup untuk menambah 2 sampai 3 investasi baru.
Baca Juga: Alami Fintek sepakati fundraising syariah empat modal ventura dari Asia Tenggara
"Sebenarnya tahun depan kami tidak ada target harus mendapat berapa investasi baru. Itu tergantung idealnya bagaimana. Kami juga akan melakukan co-investing atau investasi dengan perusahaan investasi lainnya di sektor yang baru nanti," lanjut Eddi.
Pihaknya berkata, saat ini fokus membidik perusahaan rintisan yang bergerak di sektor teknologi finansial (tekfin), terutama yang melayani bagian teknologi asuransi hingga remmitance.
Ia juga menyasar perusahaan start up di level pendanaan A karena dinilai produknya sudah pasti diterima oleh pasar.
"Kami jarang melirik ke level seed, karena mungkin produknya sudah atau belum diluncurkan, tapi belum tentu diterima. Kalau series A, sudah ada traction diterima pengguna. Yang pasti, kami lihat start up yang bisa menawarkan solusi atau yang bisa mengambil market yang belum dijangkau," jelasnya.
Selain menaruh investasi pada sektor pendanaan perusahaan rintisan yang baru, Mandiri Capital juga berencana mendirikan pendanaan sendiri dengan kolaborasi bersama perusahaan pendanaan lain.
Baca Juga: Ratusan miliar dana investor mengalir deras ke startup kopi
Selama 4 tahun berdiri, menurut Eddi, pihaknya tidak ingin hanya mengelola dana dari induk. Ia ingin kelola dana dari investor lain. Untuk mewujudkannya, saat ini Eddi sudah roadshow ke Jepang, Korsel, dan China untuk menawarkan kolaborasi.
Ia sendiri menekankan adanya tambahan nilai valuasi dari kolaborasi tersebut.
"Kalau kolaborasi dengan pihak Mandiri atau yang berada di lokal, kami tekankan pada valuasi dan sinergi. Ini pula yang menjadi basis co-investing kami saat masuk berinvestasi di start up tertentu, hal ini berguna mengurangi resiko. Biasanya kami selalu investasi bersama East atau investor dari luar negeri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News