kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

AAA Securities tangani dua proyek underwriting


Senin, 08 Juli 2013 / 14:31 WIB
AAA Securities tangani dua proyek underwriting
ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada?tambang batubara milik PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa (16/11/2021).


Reporter: Dityasa H Forddanta |

JAKARTA. PT AAA Securities masih memiliki kesibukan untuk semester II tahun ini. Setelah menangani tiga penjaminan emisi (underwriting) pada semester I 2013, AAA Securities masih memiliki dua order underwriting untuk sisa paruh waktu tahun ini.

Sebelumnya, AAA Securities menjadi underwriter IPO PT Steel Pipe Industries of Indonesia, Obligasi PTPN X dan Victoria Investama. Kini, manajemen masih akan menangani IPO Bank Mitraniaga dan PT Grand Kartech.

Grand Kartech saat ini telah memiliki aset sekitar Rp1 triliun dan berencana melepas maksimum 40% sahamnya ke publik. Catatan saja, emiten fabrikasi dan manufaktur ini memiliki aset Rp 1 triliun.

Sementara untuk Bank Mitraniaga akan melepas 445 juta saham, atau sekitar 27,32% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga pelaksanaan IPO ini dipatok pada level Rp 180 per saham.

Sebenarnya, AAA Securities masih memiliki satu lagi penjaminan emisi obligasi berkelanjutan senilai Rp 2 triliun yang datang dari sektor properti. Tapi, berhubung kliennya itu menggunakan pembukuan bulan September 2013 sebagai acuan, maka perhelatan penerbitan obligasi berkelanjutan ini diundur hingga 2014 nanti.

Perusahaan sekuritas itu akan tetap berhati-hati dalam menghadapi kondisi pasar yang sedang dilanda penarikan dana besar-besaran oleh pihak asing yang membuat Morgan Stanley memangkas rating pasar modal Indonesia menjadi underweight dari sebelumnya equal weight. "Terus terang, penurunan rating itu ada pengaruhnya di obligasi, khususnya obligasi korporat," imbuhnya,

Namun, lanjut Andri, saat ini AAA Securities tinggal menjadikan kupon Surat Utang Negara (SUN) sebagai benchmark. Jika kupon SUN turun, maka kupon dari obligasi yang diterbitkan oleh klien juga harus turun.

"Tapi, kami tetap optimis. Obligasi PTPN X kemarin saja kami tidak kesulitan menentukan kupon, padahal BI Rate sudah naik. Yang penting, kan, ada sweetener - nya seperti waran saat IPO VICO tadi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×