Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kinerja asuransi jiwa tumbuh subur sepanjang tahun ini. Total pendapatan hingga sembilan bulan melesat tajam. Hendrisman Rahman, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, total pendapatan asuransi jiwa hingga kuartal III-2016 sebesar Rp 158,65 triliun. Angka ini tumbuh 78,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total pendapatan asuransi jiwa ditopang dari empat sumber. Pertama, total pendapatan premi sebesar Rp 116,06 triliun. Total pendapatan premi ini berasal dari total premi bisnis baru sebesar Rp 69,42 triliun dan total premi lanjutan sebanyak Rp 46,64 triliun.
"Total pendapatan lainnya diperoleh dari hasil investasi sebesar Rp 36,45 triliun. Sumber pendapatan lainnya yaitu klaim reasuransi dan pendapatan lainnya," jelas Hendrisman.
Berdasarkan data AAJI, klaim reasuransi hingga kuartal III-2016 sebesar Rp 2,09 triliun. Angka ini naik tipis 1,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara pendapatan lain per September 2016 sebesar Rp 4,04 triliun. Angka ini melesat signifikan 88,9% secara year on year.
Hendrisman bilang, pesatnya pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran-saluran distribusi, terutama saluran distribusi bancassurance yang mengalami pertumbuhan sebesar 32% serta berkontribusi sebesar 42% dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa.
Hendrisman berharap total pendapatan kuartal IV-2016 tumbuh 20% dibanding tahun lalu.Berdasarkan data AAJI, total pendapatan kuartal IV-2015 sebesar Rp 132,74 triliun. Dengan asumsi total pendapatan dapat tumbuh 20%, maka estimasi total pendapatan hingga akhir tahun ini sebesar Rp 159,28 triliun.
"Tahun depan, kami memprediksi total pendapatan tumbuh 20% secara year on year," proyeksinya. Artinya, total pendapatan yang dibidik AAJI tahun depan sebesar Rp 191,13 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News