Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya fluktuasi pasar modal Indonesia belakangan ini tampaknya memberikan dampak terhadap industri perasuransian.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut fluktuasi pasar modal berpotensi mempengaruhi minat masyarakat terhadap produk unitlink.
Sebab, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan salah satu komponen utama dari produk unitlink adalah manfaat investasi.
"Ketika pasar mengalami penurunan, sebagian masyarakat cenderung lebih berhati-hati atau menunda pembelian produk unitlink baru," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (15/4).
Baca Juga: Fluktuasi Pasar Modal Tekan Kinerja Unitlink Berbasis Saham Hingga Maret 2025
Namun, Togar menyampaikan bahwa tidak semua portofolio unitlink terpapar langsung oleh kinerja saham. Sebab, banyak juga produk unitlink yang menawarkan beragam pilihan subdana, termasuk pendapatan tetap, pasar uang, dan campuran.
"Dengan demikian, tetap memberikan fleksibilitas dan ruang pertumbuhan meski pasar saham sedang fluktuatif," tuturnya.
Sementara itu, dalam situasi pasar saham yang mengalami fluktuasi, AAJI mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk menyediakan produk unitlink yang lebih fleksibel dan responsif terhadap dinamika pasar.
Togar mengatakan perusahaan asuransi jiwa bisa melakukan diversifikasi alokasi subdana agar nasabah dapat memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kondisi pasar.
Selain itu, melakukan juga peningkatan literasi dan edukasi agar nasabah memahami bahwa unitlink adalah produk jangka panjang. Dengan demikian, fluktuasi jangka pendek bukan menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan.
AAJI juga mengimbau perusahaan asuransi jiwa untuk melakukan transparansi kinerja investasi yang disampaikan secara berkala kepada nasabah untuk membangun kepercayaan dan menjaga loyalitas.
Baca Juga: OJK Proyeksikan Unitlink dan Endowment Jadi Tulang Punggung Premi Asuransi Jiwa
Togar juga bilang pemanfaatan teknologi digital diperlukan untuk mempermudah akses informasi dan pelayanan nasabah, termasuk untuk proses top-up, switching, dan review investasi.
"Strategi yang adaptif, disertai komunikasi yang baik, menjadi kunci untuk menjaga pertumbuhan premi unitlink di tengah ketidakpastian pasar," ujarnya.
Kinerja unitlink yang tertekan fluktuasi pasar modal tercermin dari data Invofesta secara year to date (ytd) per Maret 2025. Tercatat, rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis saham terkontraksi cukup dalam sebesar 8,77% per Maret 2025.
Selanjutnya, data Infovesta menerangkan unitlink berbasis pasar uang mencatatkan kinerja paling positif di antara jenis lain, dengan rata-rata return sebesar 1,13% per Maret 2025.
Unitlink pendapatan tetap tercatat mencetak rata-rata imbal hasil positif tertinggi kedua per Maret 2025 sebesar 0,83%.
Namun, kinerja unitlink berbasis campuran ternyata mengikuti jejak unitlink berbasis saham, yang mencatatkan rata-rata return terkontraksi sebesar 3,78% per Maret 2025.
Selanjutnya: 17 Tips Mengobati Asam Lambung Naik yang Efektif
Menarik Dibaca: 17 Tips Mengobati Asam Lambung Naik yang Efektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News