Reporter: Vina Destya | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksikan kondisi investasi hingga akhir tahun 2023 sedikit banyaknya sudah akan terdampak oleh Pemilihan Umum (Pemilu). Kendati demikian, pengalaman empat periode pemilu terakhir, hasil investasi asuransi di enam bulan menjelang Pemilu justru bisa meningkat 20%.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan bahwa dari sisi makro, perekonomian nasional sepanjang semester I-2023 menunjukkan hasil yang positif dengan pertumbuhan 5,11% YoY. Hasil investasi asuransi jiwa pun meningkat 264,36% YoY menjadi Rp 15,93 triliun per semester pertama 2023, dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 sebesar Rp 4,37 triliun.
Sedangkan jika dilihat dari data terbaru yang dirilis oleh OJK, per Agustus 2023 hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp 23,67 triliun. Hasil investasi industri asuransi jiwa ini meningkat 54,20% YoY dibandingkan bulan Agustus 2022 yang mencatatkan sebesar Rp 15,35 triliun.
Baca Juga: SBN Topang Hasil Investasi Asuransi Jiwa
“Berdasarkan data tersebut, kami masih memandang positif pertumbuhan hasil investasi sampai akhir tahun 2023,” ujar Togar kepada Kontan.co.id, Jumat (6/10).
Kendati demikian, Togar juga tetap mewanti-wanti perusahaan asuransi jiwa untuk tetap berhati-hati dalam menetapkan strategi penempatan investasinya.
AAJI sebagai asosiasi memperkirakan hasil investasi asuransi jiwa hingga tahun 2023 akan sangat bervariasi antara satu perusahaan asuransi jiwa dengan perusahaan asuransi jiwa lainnya. Hasil investasi ini akan dipengaruhi oleh strategi investasi dan tujuan keuangan di masing-masing perusahaan.
“Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi target hasil investasi asuransi jiwa, antara lain portofolio bisnis, strategi investasi, kondisi pasar, risk apetite hingga kewajiban keuangan perusahaan,” papar Togar.
Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Melonjak 54%, Didominasi Instrumen Saham
Dengan beberapa faktor tersebut, sangat penting bagi setiap perusahaan asuransi jiwa untuk memiliki rencana investasi yang cermat dan mengikuti prinsip-prinsip manajemen risiko.
“Target hasil investasi harus sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dan perlu diperbarui secara berkala sesuai dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi,” kata Togar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News