CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.167   -48,04   -0,67%
  • KOMPAS100 1.095   -7,66   -0,69%
  • LQ45 872   -4,17   -0,48%
  • ISSI 217   -1,53   -0,70%
  • IDX30 446   -1,67   -0,37%
  • IDXHIDIV20 540   0,28   0,05%
  • IDX80 126   -0,86   -0,68%
  • IDXV30 136   0,18   0,13%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,19%

Ada kebijakan kerja dari rumah, begini efeknya bagi efisiensi perbankan


Kamis, 09 April 2020 / 06:30 WIB
Ada kebijakan kerja dari rumah, begini efeknya bagi efisiensi perbankan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak beberapa pekan terakhir, Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mengurangi potensi penyebaran virus corona (Covid-19). Praktis, mayoritas perusahaan termasuk perbankan telah menetapkan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home/WFH).

Nah, menurut beberapa bankir kebijakan WFH memang dalam satu sisi bisa dikatakan malah menghemat pengeluaran atau biaya operasional perbankan. Namun, pada sisi lain hal ini juga menghambat proses operasional perusahaan yang lambat laun bisa berdampak pada berkurangnya pendapatan.

Baca Juga: BI catat total penjualan marketplace masih meningkat di bulan Februari 2020

Bila hal ini berlanjut secara jangka panjang, maka bukan tidak mungkin rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perbankan bisa saja menggemuk alias kurang efisien. Meski begitu, dampak kebijakan WFH terhadap BOPO menurut Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha masih belum akan terlihat. "Kalau untuk di Februari 2020 belum terlihat, karena kebijakan WFH baru dimulai pada bulan Maret," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Pria yang karib disapa Ferdi ini berharap BOPO bisa menurun agar arus kas perusahaan tetap terjaga. Kabar baiknya, Bank Jatim merupakan salah satu bank dengan BOPO yang terbilang rendah yakni 64,51% per Februari 2020. Artinya proses kerja perusahaan saat ini cukup efisien.

Begitu pula dengan bank raksasa seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Secara singkat, Direktur BCA Santoso Liem mengatakan sejatinya operasional perbankan tetap berjalan kendati sedang dalam situasi pandemi Covid-19.

Di sisi lain, BCA menilai pengelolaan operasional perseroan saat ini sudah jauh lebih efisien sejak adanya optimalisasi transaksi nasabah melalui layanan perbankan digital dan transaksi non tunai.

Baca Juga: OJK tegaskan layanan jasa keuangan di Jakarta tetap dapat beroperasi selama PSBB

Sebagai gambaran saja, saat ini tercatat 98% transaksi nasabah BCA telah menggunakan layanan perbankan digital. "Pertumbuhan transaksi menggunakan BCA Mobile tahun lalu juga tercatat mencapai 99,2% year on year (yoy), sedangkan internet banking mencapai 10,8% yoy," terang Santoso.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×