Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sama seperti Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pun punya strategi yang kurang lebih sama. Wakil Direktur Utama Bank BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan tahun ini harapannya CoF bisa terjaga stabil di kisaran 3%-3,2% "Untuk CASA kami jaga di kisaran 60%-65% terhadap total DPK," singkatnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2) malam.
Sebagai pengingat saja, tahun lalu CoF BNI memang sempat meningkat sebanyak 40 bps secara tahunan menjadi 3,2%. Posisi ini terbilang yang paling tinggi, setidaknya untuk tiga tahun terakhir. Bank berlogo 46 ini pun percaya diri dapat mendorong CASA. "Tidak ada istilah sulit untuk mendorong CASA karena kami punya strategi yang efektif," terangnya.
Memang benar, pada tahun lalu kendati perebutan dana sedang sengit-sengitnya, Bank BNI tetap mencatatkan rasio CASA naik 1,8% dari 64,8% di 2018 menjadi 66,6%. Rasio ini menjadi rekor tertinggi yang dicapai oleh BNI.
Baca Juga: Perbankan bakal genjot kredit UMKM, begini strateginya
Tak mau kalah, bank nomor wahid dari sisi aset yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) pun angkat suara. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI Amam Sukriyanto per Januari 2020 CoF perseroan pun sudah turun 20 bps dari 3,8% di bulan Januari 2019 menjadi 3,6%. "Hal ini seiring dengan tren penurunan suku bunga," katanya.
Namun, bank bersandi bursa BBRI ini pun tetap mengisyaratkan bahwa ketatnya likuiditas masih menjadi faktor lemahnya penurunan CoF dibandingkan penurunan suku bunga acuan. Meski begitu, BRI tetap terus berupaya melakukan efisiensi biaya dana. Antara lain dengan melakukan penurunan suku bunga counter rate deposito tenor di atas 3 bulan sekitar 25 bps hingga 50 bps.
Pun, CASA masih menjadi fokus utama mobilisasi simpanan melalui penguasaan transaksi dan pembayaran. Dus, komposisi CASA BRI ditargetkan bisa mencapai 60% pada akhir tahun 2020. Naik dari tahun lalu 59,01%. Apalagi, saat ini jumlah rekening simpanan di BRI sudah sangat jumbo mencapai 129 juta rekening.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News