Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan dari luar negeri tetap menjadi salah satu opsi yang dicari PT Adira Dinamika Multi Finance. Hal ini disebut sebagai agenda rutin yang dilakukan perseroan.
Karena itu, Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menyebut pihaknya akan terus memantau potensi pendanaan yang bisa diakses dari luar negeri. Baik itu berupa pinjaman sindikasi maupun penerbitan obligasi.
Menurut Made diversifikasi pendanaan adalah salah satu hal yang terus dilakukan. Baik itu untuk diversifikasi risiko maupun sebagai upaya pencarian sumber dana yang kompetitif.
"Kometitif tidak selalu berarti paling murah, namun paling sesuai dengan kebutuhan kami," kata dia belum lama ini. Sementara untuk pendanaan yang didapat dari luar negeri, dia bilang pihaknya selalu melakukan swap sebagai bagian dari mitigasi risiko.
Made menyebut ada sejumlah poin yang diperhatikan perusahaannya dalam mencari sumber pendanaan asing. Diantaranya nilai mata uang dan swap rate. Maklum saja, hal ini tentu akan berdampak pada cost of fund yang mesti ditanggung.
Maka dengan pergerakan nilai mata uang yang terjadi, ia menilai perusahaan harus lebih cermat dalam memilih sumber pendanaan dari luar negeri.
Selama ini pendanaan dari luar negeri disebutnya mencapai seperempat dari total pemenuhan dana yang dibutuhkan Adira Finance. Seperempat lainnya dari pinjaman bank dalam negeri. Sementara separuh pendanaan perseroan, masih didominasi dari penerbitan obligasi.
Komposisi ini dinilai tak akan banyak beranjak di 2018. Di mana untuk tahun ini, perusahaannya diperkirakan butuh pendanaan antara Rp 10 triliun sampai Rp 11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News