Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance mengalami perlambatan kinerja pada tahun ini disebabkan berbagai tantangan. Berkaca dari kondisi tersebut, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) memproyeksikan kinerja industri multifinance berpotensi lebih baik pada tahun depan.
Chief Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani, menyampaikan hal itu dengan melihat tren penurunan suku bunga dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% sehingga dapat menjadi katalis positif.
"Oleh karena itu, kami memandang tahun depan berpotensi memberikan momentum yang lebih baik bagi industri," ucapnya kepada Kontan, Kamis (4/12).
Meskipun demikian, Gani mengatakan perkembangan industri otomotif akan tetap menjadi penentu penting bagi kinerja multifinance tahun depan. Hal itu mengingat saat ini kinerja industri multifinance masih didominasi pembiayaan otomotif.
Baca Juga: Adira Finance Catatkan Pembiayaan Baru di BNT Rp 1,7 Triliun hingga September 2025
Dengan membaiknya daya beli dan aktivitas ekonomi, Gani berharap hal tersebut dapat berdampak positif terhadap pembiayaan otomotif maupun nonotomotif ke depannya.
Untuk Adira Finance, Gani menerangkan perusahaan tidak akan mengubah fokus bisnis pada tahun depan. Ia menyebut Adira Finance akan tetap menggarap segmen otomotif maupun nonotomotif secara beriringan.
"Sebagai perusahaan multifinance multiproduk, kami melihat pentingnya menyediakan solusi keuangan yang menyeluruh bagi berbagai kebutuhan masyarakat. Dengan menjaga keseimbangan portofolio di kedua segmen tersebut, kami berharap dapat mendukung pembiayaan untuk konsumen," tuturnya.
Sementara itu, Gani memperkirakan akan terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi industri multifinance pada 2026.
Ia bilang tantangan tersebut, seperti adanya bayang-bayang perlambatan pertumbuhan perekonomian akibat kondisi makroekonomi yang belum sepenuhnya pulih, tekanan daya beli masyarakat, serta masih lemahnya pasar otomotif.
Baca Juga: Sumatera Dilanda Banjir, Adira Finance Siapkan Strategi Hadapi Potensi Gagal Bayar
Meski ada tantangan, Gani mengatakan terdapat juga peluang yang dapat dioptimalkan multifinance pada tahun depan. Salah satunya mengenai potensi pertumbuhan di segmen pembiayaan multiguna dan pembiayaan kendaraan listrik yang terus menunjukkan tren positif.
Secara keseluruhan, Gani mengungkapkan pembiayaan baru Adira Finance hingga Oktober 2025 tercatat mencapai Rp 30,3 triliun.
Selanjutnya: JNE Fokus Frozen Food: Peluang Bisnis Logistik pada Era UMKM Digital
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (5/12), Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












