kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Adira Finance Soroti Tiga Hal Ini di Industri Kendaraan Listrik


Minggu, 22 Oktober 2023 / 10:31 WIB
Adira Finance Soroti Tiga Hal Ini di Industri Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. proses verifikasi penyaluran motor listrik bersubsidi lama dan membuat APM mengeluh ke perusahaan multifinance


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) menyatakan keluhan Agen Pemegang Merek (APM) terkait lamanya proses verifikasi penyaluran motor listrik bersubsidi, tak berdampak langsung kepada perusahaan multifinance.

Sebelumnya, APM mengeluhkan lamanya proses verifikasi penyaluran motor listrik bersubsidi, yang memakan waktu sekitar 45 hingga 60 hari. Padahal, pemerintah menjanjikan proses pencairan subsidi hanya tujuh hari.

Direktur Portofolio Adira Finance, Harry Latif menyampaikan bahwa meskipun terdapat keluhan tersebut, perusahaan masih melihat beberapa tantangan pada pembiayaan kendaraan listrik. Pertama, harga yang masih mahal.

“Harga kendaraan listrik yang relatif masih cukup mahal dibandingkan dengan kendaraan non listrik, sehingga penyaluran pembiayaan segmen kendaraan listrik masih cukup kecil di industri multifinance,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (18.10).

Baca Juga: Proses Verifikasi Motor Listrik Bersubsidi Lama, Ini Kata Mandala Finance

Kedua, lanjut Harry, masih terbatasnya infrastruktur yang akan mendukung kendaraan listrik seperti pos-pos pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia, sehingga diperlukan adaptasi dan product knowledge yang lebih baik.

Ketiga, harga jual kembali (resale value) pada kendaraan listrik masih belum terbentuk kepastian mengingat pasarnya masih relatif baru dan sedikit,” terangnya.

Sementara itu, Kementerian ESDM berupaya meningkatkan realisasi subsidi konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik. Salah satunya dengan menambah kriteria penerima manfaat program ini.

Menanggapi hal ini, Harry bilang dengan adanya subsidi konversi sepeda motor tersebut diharapkan dapat mendorong penjualan motor listrik dan berdampak positif terhadap industri otomotif dan perusahaan multifinance.

“Namun selain subsidi ini, diperlukan juga peningkatan infrastruktur yang mendukung kendaraan listrik seperti pos-pos pengisian daya kendaraan listrik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×