kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agustus 2018, 54,32% kredit Bank Banten parkir di sektor produktif


Rabu, 19 September 2018 / 18:05 WIB
Agustus 2018, 54,32% kredit Bank Banten parkir di sektor produktif
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Pusat Bank Banten


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) masih optimal hingga Agustus 2018.

Menurut Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa, hingga delapan bulan pertama 2018, kredit bank dengan sandi saham BEKS ini tumbuh 32,67% year on year (yoy).

"Penyaluran kredit Bank Banten hingga posisi Agustus 2018 sebesar Rp 5,72 triliun atau tumbuh 32,67% yoy. Penyaluran kredit ke sektor produktif untuk posisi bulan Agustus mencapai 54,32% dari total kredit Bank," ujar Fahmi kepada Kontan.co.id pada Rabu (19/9).

Dalam laporan keuangan bank, kredit Agustus 2017 hanya Rp 4,31 triliun. Artinya hingga Agustus 2018, Bank Banten telah menyalurkan kredit produktif sekitar Rp 3,1 triliun, sisanya disektor konsumtif.

Meski sudah melebihi setengah dari portofolio kredit, Fahmi mengaku ada beberapa kendala Bank Banten dalam ekspansi di sektor produktif.

"Saat ini kami lebih memprioritaskan kepada segmen yang menjadi captive market BPD pada umumnya. Yaitu di bidang konstruksi atau pengadaan barang atau jasa pemerintah yang dananya bersumber dari APBD atau APBN. Untuk sektor di luar itu lebih diarahkan kepada debitur yang memiliki prospek dan bonafiditas yang baik," jelas Fahmi.

Guna terus mengenjot kredit produktif, Fahmi menyatakan pihaknya terus memperbaiki produk dan jasa bank. Juga peningkatan pemahaman dan kompetensi SDM untuk menggarap sektor-sektor produktif unggulan. Beriringan dengan penguatan modal bank dengan melakukan komunikasi aktif kepada pemegang saham.

"Dalam rangka mendorong penyaluran kredit di sektor produktif dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaannya," pungkas Fahmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×