kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akhir 2010, laba bersih Bank Saudara naik 68,16%


Jumat, 18 Maret 2011 / 11:23 WIB
Akhir 2010, laba bersih Bank Saudara naik 68,16%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama para anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memaparkan stabilitas sistem keuangan.


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Laba bersih PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (SDRA) selama 2010 meningkat 68,16% menjadi Rp 59,94 miliar dibandingkan Rp 35,65 miliar pada tahun 2009.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh keberhasilan meningkatkan pendapatan bunga bersih sebesar 53,44% menjadi Rp 271,297 miliar dari pencapaian Rp 176,80 miliar pada 2009. Peningkatan pendapatan bunga bersih sendiri didukung oleh margin bunga bersih sebesar 10,24%.

Di sisi lain portofolio kredit tumbuh 32,73% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,925 triliun menjadi Rp 2,555 triliun. Dengan pertumbuhan kredit tersebut, maka per akhir tahun lalu aset SDRA mencapai Rp 3,264 triliun atau tumbuh 35,80%.

Return on asset (ROA) juga mengalami peningkatan dari 2,41% pada 2009 menjadi 2,78% pada tahun 2010. Capital adequacy ratio (CAR) bank meningkat dari 13,76% pada tahun 2009 menjadi 19,69%.

"Angka ini jauh di atas persyaratan minimum Bank Indonesia (BI) sebesar 8%," ujar Corporate Secretary SDRA Bambang Wisaksono, Kamis, (17/3) dalam keterangan pers.

Sayang, non performing loan (NPL) SDRA relatif meningkat dari 1,29% pada 2009 menjadi 1,76% pada 2010. Penurunan kualitas kredit tersebut disebabkan adanya penurunan tingkat kolektibilitas di beberapa produk kredit (Kredit Pegawai & UMKM sektor Migas).

Bambang menjelaskan, RUPST SDRA menyetujui laba yang diperoleh tahun lalu tersebut digunakan dengan perincian sebagai berikut, 3% atau Rp 1,7 miliar disisihkan sebagai dana cadangan.

"Sebesar 35 % atau Rp 20,8 miliar atau Rp 9 per saham dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Pembayaran dividen tunai dilakukan pada 21 April 2011," jelas Bambang.

Sementara itu, sisanya sebesar 62% atau Rp 37,3 miliar digunakan sebagai laba ditahan bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×