Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Adapun kualitas kredit juga membaik, non peforming loan (NPL) gross perseroan menurun dari 3,8% pada kuartal I-2019 menjadi 3,1% pada kuartal I-2020.
“Pada kuartal pertama, kami terus menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kerangka manajemen risiko yang kuat untuk mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” kata Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah.
Baca Juga: Gara-gara corona, multifinance bakal review rencana penerbitan surat utang
Sedangkan likuiditas perseroan juga tercatat masih kokoh dengan rasio LDR sebesar 79,9%. Hal tersebut terutama ditopang dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 11,4%, (yoy) dan pertumbuhan current account and saving account alias dana murah (CASA) sebesar 25,8% (yoy). Permodalan perseroan juga kokoh dengan capital adequacy ratio (CAR) 19,6%.
“Kemampuan kami dalam mencetak pertumbuhan kredit, dana pihak ketiga terutama dana murah dan pendapatan operasional di tengah kondisi perekonomian yang sulit ini menunjukkan bahwa kami terus memainkan peranan penting dalam mendukung nasabah kami untuk mengelola operasional bisnis serta kebutuhan likuiditasnya dengan baik,” sambung Ridha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News