Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peta pemisahan unit usaha syariah (UUS) di industri perbankan syariah kian menemui titik terang. Dua bank yang sudah wajib melakukan spin off telah memilih cara yang berbeda.
Terbaru, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) memilih untuk bikin bank baru yang nantinya menjadi Bank Umum Syariah (BUS) CIMB Niaga Syariah.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memilih untuk mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVS) sebagai cangkang dari BTN Syariah nantinya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan bahwa pilihan tersebut untuk kelangsungan kerja sama dengan induk perusahaan. Di mana, pihaknya ingin memastikan strategi bisnis dan tata kelola yang baik di BUS CIMB Niaga Syariah.
Baca Juga: Gandeng Commerce Kapital, CIMB Niaga Bakal Spin Off Bisnis Syariah di Tahun Depan
“Untuk induk akan fokus ke konvensional namun tetap bisa melayani nasabah BUS termasuk memberikan referral kepada BUS,” ujar Lani kepada KONTAN, Senin (28/4).
Melihat hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan bahwa sebenarnya boleh-boleh saja dalam spin off, perbankan membuat bank baru. Namun, ia melihat itu dampaknya terhadap industri perbankan syariah di tanah air akan sangat kecil.
Seperti diketahui, saat ini, industri perbankan syariah nasional didominasi oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Per Februari 2025, aset bank tersebut sudah mencapai Rp 397,3 triliun.
Untuk perbandingan, total aset CIMB Niaga Syariah senilai Rp 67,5 triliun di Desember 2024. Sementara, BTN Syariah di Maret 2025 memiliki aset hanya sekitar Rp 61,2 triliun.
Padahal, selama ini OJK dalam beberapa kali kesempatan mengungkapkan bahwa tujuan dari kewajiban spin off ini bisa membuat adanya pesaing-pesaing baru BSI. Di mana, itu bisa dilakukan dengan konsolidasi bersama beberapa bank syariah yang sudah ada.
Oleh karenanya, Dian bilang pihaknya bakal mengajak bicara CIMB Niaga. Terkhusus apakah ada rencana untuk melakukan konsolidasi yang dimaksud.
Baca Juga: Bank BTPN Syariah (BTPS) Tebar Dividen Rp 265,77 Miliar, Cek Jadwal Pembagiannya
“Setelah mereka mengajukan, itu nanti kita akan bicara, arahnya kemana gitu, karena kita kan inginnya skalanya yang lebih besar,” ujar Dian saat ditemui, Senin (28/4).
Dian menyebutkan saat ini juga sudah beberapa kali mengajak bicara dengan CIMB Niaga terkait hal tersebut. Menurutnya, CIMB Niaga pun pasti akan melakukan konsolidasi tersebut.
“Mereka kan menyambut aja itu, nggak apa-apa. Jadi kan kita lihat apakah mau akuisisi yang lain,” tambahnya.
Sementara itu, Lani bilang pihaknya tidak menutup kemungkinan. Sejauh secara bisnis, konsolidasi bisa sejalan dengan rencana BUS CIMB Niaga Syariah. Ia pun menambahkan bahwa saat ini yang paling penting adalah fokus agar spin off berjalan lancar.
“Mengingat portofolio tidak kecil dan memastikan customer experience yang baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengungkapkan bahwa akuisisi ini merupakan langkah awal konsolidasi perbankan syariah di Indonesia. Sebab, saat ini regulator juga mendorong konsolidasi tersebut terjadi.
Baca Juga: Pembiayaan Haji Khusus Bank Mega Syariah Tumbuh 40,9% Per Maret 2025
“Mungkin saja nanti setelah itu kita mencari syariah-syariah lain yang kita lihat bagus dan cocok, itu sangat mungkin,” ujar Nixon, Selasa (21/1).
Hanya saja, Nixon mengungkapkan itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Ia bilang akan fokus dulu untuk melakukan spin off dan mengembangkan BTN Syariah nantinya.
“Jadi kita bisa membantu OJK juga melihat beberapa potensi yang bisa kita konsolidasi,” ujarnya.
Selanjutnya: Penukaran 4 Pecahan Uang Kertas Emisi 1979,1980, dan 1982 Hanya Sampai 30 April 2025
Menarik Dibaca: 9 Obat Asam Lambung Herbal Buatan Sendiri yang Dapat Anda Coba
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News