kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Akuisisi Kian Sepi, Begini Kinerja Bank Milik Investor Asing di Indonesia


Selasa, 11 Maret 2025 / 18:50 WIB
Akuisisi Kian Sepi, Begini Kinerja Bank Milik Investor Asing di Indonesia
ILUSTRASI. Pertumbuhan DPK: Teller menghitung uang di Hana Bank, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Berbeda dengan lima tahun ke belakang, aksi akuisisi oleh investor asing terhadap industri perbankan tanah air telah semakin pudar.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk Efdinal Alamsyah bilang bank yang ia pimpin saat ini sudah berada di jalur yang sesuai dengan harapan pemegang saham. Meskipun, ia melihat secara persentase, masih ada ruang untuk tumbuh lebih tinggi lagi.

Sebagai informasi, aset Bank Oke per Januari 2025 masih senilai Rp 12,06 triliun naik dari periode sama tahun lalu senilai Rp 10,69 triliun. Sementara, untuk kredit yang disalurkan di periode sama mencapai Rp 9,32 triliun, naik sekitar 11,75% YoY.

“Apalagi dengan ukuran bank yang masih kecil, jadi kenaikan nominalnya pun masih bisa dikejar,” ujar Efdinal.

Baca Juga: Menilik Kinerja Bank Milik Investor Korea di Tanah Air

Lebi lanjut, Efdinal bilang secara keseluruhan, dengan dukungan pemegang saham Korea dan strategi yang dijalankan, bank ini punya peluang besar untuk terus berkembang. Di mana, OK Bank banyak menyasar kredit korporasi dan retail, sambil tetap mendukung pembiayaan untuk UMKM.

“Tapi tentu saja, masih perlu dorongan lebih agar bisa mencapai target yang lebih tinggi dan memperluas posisi di industri perbankan nasional,” tandasnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang ruang partisipasi bank asing di Indonesia masih sangat terbuka untuk berkontribusi pada industri perbankan di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan risk appetite investor asing yang masih tinggi.

“Sejalan dengan kebutuhan foreign direct investment (FDI) dan peningkatan likuiditas valas di Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya: Menteri PU Ungkap Tanggal Pemberlakuan Diskon Tarif Tol 20% Belum Ditentukan

Menarik Dibaca: Didominasi Cuaca Berawan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (12/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×