Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk Efdinal Alamsyah bilang bank yang ia pimpin saat ini sudah berada di jalur yang sesuai dengan harapan pemegang saham. Meskipun, ia melihat secara persentase, masih ada ruang untuk tumbuh lebih tinggi lagi.
Sebagai informasi, aset Bank Oke per Januari 2025 masih senilai Rp 12,06 triliun naik dari periode sama tahun lalu senilai Rp 10,69 triliun. Sementara, untuk kredit yang disalurkan di periode sama mencapai Rp 9,32 triliun, naik sekitar 11,75% YoY.
“Apalagi dengan ukuran bank yang masih kecil, jadi kenaikan nominalnya pun masih bisa dikejar,” ujar Efdinal.
Baca Juga: Menilik Kinerja Bank Milik Investor Korea di Tanah Air
Lebi lanjut, Efdinal bilang secara keseluruhan, dengan dukungan pemegang saham Korea dan strategi yang dijalankan, bank ini punya peluang besar untuk terus berkembang. Di mana, OK Bank banyak menyasar kredit korporasi dan retail, sambil tetap mendukung pembiayaan untuk UMKM.
“Tapi tentu saja, masih perlu dorongan lebih agar bisa mencapai target yang lebih tinggi dan memperluas posisi di industri perbankan nasional,” tandasnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang ruang partisipasi bank asing di Indonesia masih sangat terbuka untuk berkontribusi pada industri perbankan di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan risk appetite investor asing yang masih tinggi.
“Sejalan dengan kebutuhan foreign direct investment (FDI) dan peningkatan likuiditas valas di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya: Menteri PU Ungkap Tanggal Pemberlakuan Diskon Tarif Tol 20% Belum Ditentukan
Menarik Dibaca: Didominasi Cuaca Berawan, Ini Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (12/3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News