Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) tetap menjaga optimisme dalam mencapai target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025, meski perekonomian nasional hingga akhir tahun masih dibayangi berbagai tantangan global.
Risiko geopolitik, volatilitas harga komoditas, ketidakpastian moneter, serta pelemahan daya beli masyarakat menjadi faktor yang harus dicermati industri perbankan tahun ini.
Corporate Secretary Allo Bank Leo Stacey mengatakan, manajemen tetap optimistis namun penuh kehati-hatian dalam menjalankan strategi bisnis sepanjang 2025.
“Dengan mempertimbangkan konteks makro ekonomi tersebut, tentunya kami terus bersikap optimistis namun tetap penuh kehati-hatian,” ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (9/12/2025).
Baca Juga: Di Tengah Tantangan Ekonomi, Krom Bank Optimistis Tutup 2025 dengan Kinerja Solid
Dilihat dari laporan keuangan, Allo Bank berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp 379,87 miliar pada kuartal III-2025, tumbuh 25,54% secara tahunan. Sekedar mengingatkan, laba Allo Bank di kuartal III-2024 sebesar Rp 302,58 miliar.
Bank berkode saham BBHI ini juga berhasil mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 8,47 triliun pada kuartal III-2025. Angka itu tumbuh 15,58% YoY dibanding kuartal III-2024 yang sebesar Rp 7,33 triliun.
Pada saat yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) Allo Bank melonjak 78,16% YoY menjadi Rp 8,78 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,92 triliun.
Meski tekanan ekonomi global masih kuat, Allo Bank menargetkan pertumbuhan kredit dan pendanaan (DPK) tetap berada di atas rata-rata industri perbankan hingga akhir 2025. Strateginya ditempuh melalui perluasan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk memperkuat ekspansi bisnis.
“Kami tetap menargetkan pertumbuhan positif baik untuk kredit maupun pendanaan, dengan terus mengembangkan kolaborasi bersama mitra strategis,” jelas Leo.
Memasuki tahun 2026, Leo masih melihat adanya tantangan serupa, mulai dari ketidakpastian global hingga kondisi industri perbankan yang semakin kompetitif. Meski begitu, perseroan menetapkan target pertumbuhan bisnis yang lebih agresif namun tetap berkelanjutan.
“Untuk tahun 2026 kami menetapkan target pertumbuhan bisnis secara kompetitif namun sustainable, baik untuk segmen retail maupun wholesale, dengan level pertumbuhan di atas rata-rata pertumbuhan industri,” terang Leo.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Allo Bank akan memperkuat inovasi teknologi dan memperdalam pemanfaatan data sebagai fondasi bisnis digitalnya.
Sepanjang 2026, perseroan akan fokus pada peningkatan pengalaman pengguna (customer experience) melalui fitur-fitur digital yang lebih personal, optimalisasi data analytics dan artificial intelligence (AI) untuk menghasilkan customer insight yang lebih tajam.
Selain itu, penguatan manajemen risiko berbasis data, agar penyaluran kredit tetap sehat dan efisien, dan pengembangan produk dan layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan nasabah.
“Allo Bank akan mendorong pertumbuhan bisnis melalui inovasi teknologi sehingga nasabah dapat melakukan personalisasi layanan dan mendapatkan nilai tambah sesuai kebutuhan mereka,” jelasnya.
Dengan strategi yang lebih terarah dan penguatan kapabilitas digital, Leo meyakini Allo Bank mampu menjaga kinerja tetap solid dan mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan di tahun mendatang.
Selanjutnya: PLTU Cirebon-1 Gagal Pensiun Dini, METI: Bakal Terdampak pada Investasi EBT
Menarik Dibaca: Persib Bandung vs Bangkok United di ACL 2: Prediksi Skor, Head to head, dan Line up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













