Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memerlukan anggaran pengeluaran operasional sebesar Rp 6,06 triliun untuk tahun 2014. Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, pengeluaran operasional terbesar BI tahun depan adalah untuk gaji dan penghasilan lainnya yang mencapai Rp 2,35 triliun.
Angka ini lebih besar ketimbang ATBI 2013 yang hanya mencapai Rp 2,32 triliun untuk alokasi pengeluaran gaji dan penghasilan lainnya. Besarnya anggaran tersebut menurut Agus disebabkan adanya rencana BI ingin memperbaiki status pegawai kontrak.
Agus merinci, sedikitnya ada 2.600 pegawai yang masih berstatus kontrak. "Kami ingin ada solusi terkait tenaga kerja kontrak agar core function-nya nanti lebih baik. Dari 2.600 tersebut rencananya kami ingin me-review 561 untuk menjadi pegawai tetap," kata Agus dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI mengenai Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2014 di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/10).
Agus menegaskan, untuk dapat menjadi pegawai tetap BI, terdapat beberapa hal yang akan menjadi perhatian utama, salah satunya adalah kinerja dan kualitas sumber daya manusia.
Ia juga menambahkan, pada tahun 2014 BI rencananya akan membuka penerimaan atau pengangkatan karyawan baru sebanyak 989 pegawai. Dari angka itu, sebanyak 570 karyawan akan dinaikkan statusnya menjadi pegawai tetap sesuai dengan berbagai syarat dan ketentuan.
Penerimaan pegawai baru ini sangat dibutuhkan, sebab tahun depan, setidaknya 1.173 pegawai BI yang akan hijrah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News