Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia alias Asabri menargetkan bisa menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Nantinya Badan Usaha Milik Negara ini menginginkan untuk menguasai sebesar 60% saham bank berkode BBYB.
Sebagai gambaran, sampai Juni 2016, tercatat PT Asabri menguasai sebesar 19,9% saham Bank Yudha Bhakti, sedangkan untuk posisi saham mayoritas masih dikuasai oleh PT Gozco Capital sebesar 41,89%.
Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata (Asabri) Hari Setianto mengatakan terkait dengan penambahan saham di Bank Yudha Bhakti ini masih menunggu persetujuan Kementerian BUMN.
“Diharapkan dengan penambahan saham ini, nantinya akan mendukung stakeholder dari Asabri dan sejalan dengan misi Asabri untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit,” ujar Hari, Kamis, (28/7) lalu.
Hari mengatakan, dengan penambahan saham di Bank Yudha Bhakti ini diharapkan bisa memberikan pelayanan prima kepada peserta Asabri.
Komisaris Pengendali Bank Yudha Bhakti Tjandra Mindharta Gozali mengatakan, memang PT Asabri berencana untuk menambah saham sampai menjadi mayoritas. “Mereka mau beli saham (kami), kalau nanti saham (Gozco) tinggal 5% (kami rasa) tidak apa,” ujar Tjandra Gozali menjawab pertanyaan KONTAN.
Tjandra Gozali mengatakan terkait kapan penambahan saham ini dilakukan, masih dalam tahap pembahasan. Nantinya, penambahan saham PT Asabri ini bisa dilakukan dengan penambahan modal atau dengan right issue.
Saat ini posisi modal inti Bank Yudha Bhakti adalah sebesar Rp 400 miliar. Diharapkan sampai akhir tahun bisa mencapai Rp 600 miliar dengan adanya penambahan warran. Semester 1 2016 tahun depan diharapkan modal inti Bank Yudha Bhakti bisa di atas Rp 1 triliun sehingga bisa masuk BUKU II.
Nantinya ketika Asabri masuk menjadi mayoritas, mereka masih akan komitmen untuk mengembangkan bisnis pensiunan Bank Yudha Bhakti.
Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Arifin Indra Sulistyanto mengatakan saat ini terdapat sebesar 18.000 payroll Asabri di Bank Yudha Bhakti. “Untuk mengembangkan bisnis, ke depannya kami makan terus menggenjot kredit produktif,” ujar Arifin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News