kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.174.000   10.000   0,46%
  • USD/IDR 16.725   32,00   0,19%
  • IDX 8.127   1,36   0,02%
  • KOMPAS100 1.130   -0,26   -0,02%
  • LQ45 809   -1,81   -0,22%
  • ISSI 283   0,94   0,33%
  • IDX30 425   -0,23   -0,05%
  • IDXHIDIV20 486   -3,35   -0,69%
  • IDX80 124   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 133   -0,20   -0,15%
  • IDXQ30 134   -0,98   -0,73%

Aset Perusahaan Penjaminan Terkontraksi pada Juni 2025, Ini Kata Jamkrida Kaltim


Kamis, 07 Agustus 2025 / 19:10 WIB
Diperbarui Kamis, 07 Agustus 2025 / 19:10 WIB
Aset Perusahaan Penjaminan Terkontraksi pada Juni 2025, Ini Kata Jamkrida Kaltim
ILUSTRASI. PT Jamkrida Kaltim (Kalimantan Timur) menilai terkontraksinya nilai aset perusahaan penjaminan disebabkan sejumlah faktor.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 47,27 triliun per Juni 2025. Nilai itu terkontraksi sebesar 0,04%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

PT Jamkrida Kaltim (Kalimantan Timur) menilai terkontraksinya nilai aset perusahaan penjaminan disebabkan sejumlah faktor.

Direktur Utama PT Jamkrida Kaltim Agus Wahyudin menerangkan salah satunya tak terlepas dari menurunnya nilai imbal jasa penjaminan yang didapatkan industri. 

"Penyebab aset industri terkontraksi diakibatkan karena terjadinya penurunan pada pendapatan imbal jasa penjaminan per Juni 2025," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (7/8/2025).

Baca Juga: Jamkrida Kaltim Beberkan Penyebab Penurunan IJP Industri Melebihi Volume Penjaminan

Adapun nilai imbal jasa penjaminan yang diperoleh industri penjaminan per Juni 2025 sebesar Rp 3,50 triliun. Nilai itu makin terkontraksi menjadi 19,85% secara Year on Year (YoY).

Selain itu, Agus menerangkan terkendalanya industri dalam meningkatkan aset juga dipicu adanya faktor meningkatnya risiko klaim yang tinggi, serta adanya persaingan lembaga penjaminan lain. Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi, dia menyebut berat juga bagi perusahaan penjaminan untuk mendapat penambahan modal dari sisi investasi.

Untuk ke depannya, Agus menyebut ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan perusahaan penjaminan dalam meningkatkan aset. Salah satunya adalah diversifikasi investasi di berbagai portofolio dan melakukan kerja sama penjaminan baru.

Baca Juga: Jamkrida Bali Catat Imbal Jasa dan Volume Penjaminan Tumbuh Dobel Digit per Mei 2025

Sebelumnya, OJK juga sempat mengatakan aset penjaminan diperkirakan tumbuh 6%-8% pada tahun ini. Ogi mengatakan OJK akan senantiasa melakukan review outlook tersebut secara berkala untuk diseleraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×