Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) membukukan pertumbuhan kinerja yang positif sepanjang tahun buku 2023.
Di sepanjang tahun 2023, Astra Life mencatat adanya peningkatan pendapatan premi bruto sebesar Rp 6,1 triliun atau naik sebanyak 3% dibandingkan raihan periode tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 5,9 triliun.
Raihan pendapatan premi tersebut sekaligus menjadi rekor tertinggi baru perusahaan. Sejak awal tahun, nilai premi ini telah mengalami pertumbuhan sebanyak sembilan kali lipat.
Presiden Direktur Astra Life Nico Tahir mengatakan, di sepanjang tahun 2023, Astra Life telah melakukan berbagai upaya di antaranya menjaga portofolio bisnis yang baik.
Baca Juga: Balikkan Rugi, Astra Life Raih Laba Rp 2,6 Miliar Sepanjang 2023
"Kami bersyukur atas pencapaian perusahaan di tahun 2023 yang telah berhasil memberikan pencapaian membanggakan dengan rekor ketinggian baru dalam berbagai indikator kunci perusahaan yakni Premi Bruto (gross written premium/GWP)," kata Nico dalam keterangan resminya, Senin (29/4).
Pertumbuhan tersebut tercatat berada di atas rata-rata pertumbuhan industri, sesuai yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Februari 2024, di mana pendapatan premi industri asuransi jiwa di Indonesia pada tahun 2023 tercatat mengalami penurunan sebesar 7,1% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Astra Life Sebut Klaim Kesehatan Alami Lonjakan pada Tahun Lalu
Selain itu, total aset perusahaan juga mengalami perkembangan dari Rp 7,1 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 7,5 Triliun di tahun 2023 atau mengalami peningkatan sebesar 6% secara YoY.
Kemudian Risk Based Capital (RBC) yang tercatat di angka 246%, jauh melampaui ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni sebesar 120%. Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab Astra Life kepada nasabah, Astra Life juga telah membayarkan klaim sebesar Rp 696 Miliar sepanjang tahun 2023.
"Di 2023, kami juga melakukan berbagai upaya di antaranya menjaga portofolio bisnis yang baik, mendorong produk berbasis proteksi, optimalisasi pendapatan investasi, biaya operasional yang tepat sasaran, dan melakukan inovasi-inovasi guna memperkuat pertumbuhan portofolio," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News