kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi racik unitlink premi berkala di 2018


Selasa, 19 Desember 2017 / 13:46 WIB
Asuransi racik unitlink premi berkala di 2018


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pemain asuransi jiwa berniat mengoptimalkan penjualan produk unitlink dengan premi berkala di tahun depan. Prospek dari produk ini dinilai cukup besar untuk digarap lebih serius.

Menurut Plt Direktur Utama PT BNI Life Insurance Geger Maulana, produk unitlink berpotensi makin menarik minat masyarakat. Tak hanya sebagai instrumen proteksi, namun juga sebagai sarana investasi.

Terlebih tren penurunan suku bunga bank sentral akan berefek domino pada turunnya potensi imbal dari sejumlah instrumen investasi. "Dengan begitu unitlink akan jadi pilihan menarik," kata Geger.

Sementara itu, produk reguler premi terbilang cukup ringan bagi sebagian masyarakat. Karena tak perlu keluar uang dalam jumlah besar secara sekaligus. Dus, produk seperti ini bisa diterima lebih banyak segmen masyarakat.

Hal ini diyakini bisa makin meningkatkan kontribusi premi dari segmen unitlink. saat ini, Geger mengatakan, sekitar 40% dari total premi BNI Life dari produk proteksi berbalut investasi. "Tahun depan saya yakin akan meningkat lagi," kata dia.

Di 2018, perusahaan ini berharap tumbuh di atas rata-rata industri. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi pertumbuhan premi tahun depan sebesar 15,57%.

Lebih kontinu

PT Asuransi Simas Jiwa juga berencana mengembangkan produk unitlink premi berkala. Direktur Utama Simas Jiwa I.J. Soegeng Wibowo mengakui, produk unitlink single premi bisa mencatatkan lompatan pendapatan premi karena langsung mendapat premi dengan jumlah besar dari seorang nasabah.

Ini seperti terjadi Simas Jiwa di kuartal III tahun ini yang preminya tumbuh 161% secara tahunan menjadi Rp 10,46 triliun. Namun karena dibayar sekaligus, produk single premi sulit diakses masyakarat kalangan menengah.

Harapannya dengan menggenjot penjualan produk premi berkala, pasar yang terbuka bisa lebih luas. Di 2018, Simas Jiwa menargetkan bisa meraih pertumbuhan premi 13% menjadi Rp 17 triliun dari tahun ini Rp 15 triliun. Kontribusi dari unitlink masih akan mendominasi yakni 95%.

PT Capital Life Indonesia pun ingin membuat produk unitlink premi berkala di tahun depan. Kata Direktur Utama Capital Life Antony Japari, ada sejumlah kelebihan yang bisa didapat dari penjualan unitlink dengan premi berkala. Diantaranya pendapatan premi lebih stabil.

Perusahaan ini juga tidak harus mencari nasabah baru lagi memperoleh tambahan premi. Strategi ini, menurut Antony, bisa meningkatkan kontribusi premi unitlink Capital Life di 2018. Yakni dari saat ini 55% menjadi 60%.

Sisanya dari produk asuransi tradisional. Capital Life menargetkan premi naik 30% menjadi Rp 6,5 triliun dari target tahun ini Rp 5 triliun.

"Sampai pertengahan Desember ini premi sudah mencapai Rp 5,1 triliun," kata Antony. Menurut dia, kenaikan kinerja di tahun ini berkat perluasan jalur pemasaran seperti kerjasama dengan bank baru. Saat ini, Capitalife telah bekerjasama dengan 12 bank. Capital Life juga terdorong dari kontribusi dari segmen group insurance yang tumbuh cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×