kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Asuransi Syariah Catatkan Kinerja Positif pada 2023, Bagini Proyeksi di 2024


Jumat, 22 Maret 2024 / 19:26 WIB
Asuransi Syariah Catatkan Kinerja Positif pada 2023, Bagini Proyeksi di 2024
ILUSTRASI. Model memperlihatkan platform asuransi syariah Aku Berbagi pada aplikasi Pospay saat peluncuran di Jakarta, Kamis (22/6/2023). Asuransi Syariah Catatkan Kinerja Positif pada 2023, Bagini Proyeksi di 2024.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perolehan premi asuransi syariah terus menunjukkan kinerja yang positif di sejumlah perusahaan asuransi. Hal tersebut dengan tercatatnya pertumbuhan di tahun 2023 dan diproyeksikan masih akan terus bertumbuh pada tahun 2024 ini.

PT BNI Life Insurance mencatat hingga Februari 2024 ini premi asuransi syariah telah memberikan kontribusi sebesar Rp 149,5 miliar. 

Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkapkan premi asuransi syariah di awal tahun 2024 ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sayangnya Eben tidak mengungkapkan apa penyebab penurunan premi asuransi syariah di awal tahun 2024 ini. "Tapi untuk kinerja asuransi syariah di tahun 2023 sudah sangat baik," jelas Eben pada Kontan, Jumat (22/3).

Baca Juga: BNI Life Catat Premi Asuransi Syariah Capai Rp 149,5 Miliar Hingga Februari 2024

Eben mencatat Kinerja BNI Life Unit Syariah pada tahun 2023 sangat baik dengan membukukan kontribusi Rp 675,6 miliar. Angke tersebut menurutnya mengalami pertumbuhan sebesar 18% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

"Tahun ini kami optimis asuransi syariah akan tetap," ujarnya. 

Eben mengungkapkan target premi asuransi syariah tahun 2024 ini sebesar Rp 689 miliar atau tumbuh sebesar 2% dari pencapaian tahun lalu. Menurutnya hal ini selaras dengan strategi perusahaan dalam melakukan switching produk dari produk single payment menjadi produk dengan regular payment.

"Kami akan mengoptimalkan potensi market baik untuk produk individu maupun kumpulan," ucap Eben.

Baca Juga: Dana Kelolaan Terus Turun, Pamor Reksadana Memudar?

Menurut Eben, pertumbuhan premi asuransi syariah ini akan dipengaruhi oleh menurunnya daya beli masyarakat, inflasi yang tinggi serta kurangnya dukungan pelaku industri dalam mengembangkan produk syariah yang kompetitif.

Meski begitu, Eben tetap optimistis karena ia juga melihat adanya peningkatan literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah.

"Untuk mendongkrak, kami akan melakukan optimalisasi kerjasama bancassurance dengan partner dan melakukan improvement secara berkala dari sisi operasional agar tetap dapat bersaing dengan kompetitor," jelasnya.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) juga mencatatkan kinerja positif terkait perolehan premi asuransi syariah.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan di awal tahun 2024 ini premi asuransi syariah diproyeksikan mengalami pertumbuhan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sayangnya, ia belum bisa memaparkan berapa pertumbuhan premi asuransi syariah di awal tahun 2024 ini.

Baca Juga: Sukses! Perusahaan Anak Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan Bisnis dan Perluas Kolaborasi

"Di awal 2024 perolehan premi dari Unit Usaha Syariah (UUS) Tugu Insurance masih on track dan kiranya mengalami pertumbuhan," jelas Tatang.

Tatang mencatat untuk kinerja UUS sepanjang tahun 2023 dari aspek pencatatan produksi premi bruto naik hampir 100% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Merujuk pada hasil kinerja di 2023, maka Tatang mengatakan target premi dari lini bisnis syariah tentunya akan mengalami peningkatan di tahun 2024. "Untuk itu kami optimis akan ada peningkatan kinerja di 2024 ini," ujarnya.

Menurut Tatang sentimen positif yang mempengaruhi pertumbuhan premi asuransi syariah di antaranya adalah potensi market syariah yang masih sangat terbuka luas untuk ditujukan kepada jumlah umat muslim di Indonesia serta pemahaman atas manfaat gaya hidup halal.

Baca Juga: Surya Timur Alam Raya Asset Management (STAR AM) Angkat Hanif Mantiq Jadi CEO Baru

Meski begitu ia mengatakan hingga saat ini penetrasi asuransi syariah masih sangat kurang bila dibanding asuransi konvensional. "Sehingga masih butuh dukungan banyak pihak untuk penguatan literasi dan inklusi asuransi syariah di masyarakat Indonesia," ucap Tatang.

Menganalisis dari pergerakan ekosistem ekonomi syariah di tanah air, Tatang menjelaskan fokus strategi Tugu Insurance untuk mencapai target kinerja di 2024 di antaranya melalui komitmen untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan kerjasama bisnis baik dengan lembaga keuangan syariah maupun market umum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×