Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT AXA Mandiri Financial Services optimistis akan mencetak kinerja kinclong pada tahun ini. Perusahaan asuransi patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan AXA Group tersebut menargetkan pendapatan premi bisa tumbuh dobel digit.
Henky Oktavianus, Director of Alternative Channel AXA Mandiri mengatakan, optimisme pencapaian target tersebut nantinya akan terdongkrak dari produk baru yang akan dirilis dalam waktu dekat.
“Produk baru pasti ada karena kebutuhan nasabah juga benchmarking dengan kompetitor kami,” kata Henky, Senin (5/6).
Henky menyebut, produk asuransi kesehatan anyar yang khusus untuk mengantisipasi penyakit-penyakit di daerah tropis atau tropical diseases bakal dilucurkan pada Juli 2017.
Produk baru tersebut nantinya akan dijual melalui telemarketing channel. “Karena preminya tidak mahal sebulan hanya Rp 200.000 hingga Rp 300.000, kalau kita jual produk yang preminya tidak tinggi biasanya bagus melalui telemarketing channel,” paparnya.
Merujuk laporan keuangan yang dirilis situs AXA Mandiri, pendapatan premi bersih pada 2016 meningkat 3,62% year on year menjadi Rp 8,01 triliun. Sementara, posisi akhir 2015 pendapatan premi hanya tercatat Rp 7,73 triliun.
Di periode yang sama, jumlah pendapatan termasuk premi, hasil investasi dan pendapatan lain melesat hingga 63,89% dari posisi akhir 2015 sebesar Rp 6,26 triliun dan meningkat menjadi Rp 10,26 triliun pada akhir 2016.
“Pendapatan premi kami mayoritas 70% berasal dari produk unitlink, sisanya asuransi kesehatan dan jiwa,” papar Henky. Ia yakin, tahun ini produk unitlink kian digemari investor.
Henky berharap, kolaborasi AXA dengan Mandiri bisa memberikan dukungan yang cukup besar. “Kita akan terus memanfaatkan envelopment yang ada di Mandiri, misal customernya kita akan kembangkan,” ujarnya.
Dalam penempatan investasi, pendapatan premi yang diterima Axa Mandiri lebih mentikberatkan pada investasi ke instrumen obligasi. “Kami lebih konservatif cenderung jangka panjang dan jarang berinvestasi ke saham sehingga lebih banyaknya obligasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News