kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Bahana TCW Teratas, Inilah Top 10 Manajer Investasi pada Agustus 2023


Rabu, 20 September 2023 / 23:20 WIB
Bahana TCW Teratas, Inilah Top 10 Manajer Investasi pada Agustus 2023
ILUSTRASI. Bahana TCW Investment Management.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana TCW Investment Management menjadi perusahaan manajemen investasi atau biasa disebut manajer investasi teratas dari total 10 perusahaan dengan dana kelolaan reksadana terbesar pada Agustus 2023.

Adapun dana kelolaan Bahana TCW naik drastis dari posisi akhir Desember 2022 Rp 37,14 triliun menjadi Rp 44,72 triliun pada Agustus 2023.

"Kinerja produk dan penambahan investor yang masuk menjadi aspek yang memengaruhi pertumbuhan dana kelolaan," ucap Direktur Bahana TCW Danica Adhitama kepada Kontan.co.id, Rabu (20/9).

Danica menerangkan reksadana Asian Bond Fund menjadi reksadana yang kinerjanya paling bagus. Itu termasuk jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap, yang mana isinya full 100% Surat Utang Negara (SUN) dan untuk kinerjanya terbaik saat ini.

Dia menargetkan hingga akhir tahun posisi AUM perusahaan bisa tumbuh di 3% hingga 5%. "Pemenuhan target dapat dilakukan dengan memasarkan kelas aset obligasi yang saat ini valuasi relatif murah dan saham dengan memanfaatkan momentum window dressing," katanya.

Baca Juga: Pamor Reksadana Pasar Uang Menguat pada Bulan Lalu, Ini Penyebabnya

Sementara itu, Danica menyebut Bahana TCW sampai akhir tahun masih akan memasarkan beberapa produk pasar uang dan pendapatan tetap.

Selanjutnya, posisi kedua ditempati oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). MAMI berhasil membukukan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 39,66 triliun pada Agustus 2023.

Director & Chief Investment Officer, Fixed Income MAMI Ezra Nazula menyampaikan dalam delapan bulan terakhir, MAMI mengalami pertumbuhan dana kelolaan (AUM) yang selaras dengan industri.

"Sejak akhir Desember 2022  hingga akhir Agustus 2023, AUM industri reksadana Indonesia tumbuh sebesar 1,7%, sedangkan AUM reksadana MAMI tumbuh sedikit di atas industri, yaitu 1,8%," ujarnya kepada Kontan.co.id.

Ezra berpendapat perubahan AUM dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya pergerakan pasar. Menurutnya, kondisi pasar yang positif umumnya akan berdampak pada pertumbuhan AUM yang positif.

Dia mengatakan dalam delapan bulan pertama tahun 2023, IHSG dan BINDO tercatat tumbuh sebesar 1,5% dan 7,26%.

Ezra mengatakan saat ini MAMI fokus untuk memberikan solusi investasi dan layanan yang makin baik bagi seluruh investor, serta menjaga kepercayaan investor.

Baca Juga: Reksadana Pasar Uang Kembali Diminati pada Bulan Agustus 2023

Selain itu, pihaknya akan terus melakukan edukasi finansial ke berbagai lapisan masyarakat dan memberikan kemudahan akses ke produk reksadana MAMI.

Dalam merancang dan meluncurkan suatu produk, Ezra menyebut MAMI selalu mendengarkan kebutuhan para investor yang makin berkembang dan beragam. Hingga saat ini, MAMI mengelola 35 reksadana dan 58 Kontrak Pengelolaan Dana (KPD).

"MAMI telah memiliki reksadana yang beragam, baik dari segi kelas aset (reksa dana saham, pendapatan tetap, campuran, dan pasar uang), denominasi (Rupiah dan Dolar AS), prinsip pengelolaan (konvensional dan syariah), maupun cakupan pasar (Indonesia, Asia Pasifik, dan global)," katanya.

Sementara itu, PT Syailendra Capital menempati posisi ketiga dengan AUM sebesar Rp 32,74 triliun pada Agustus 2023. Adapun kinerja reksadana paling besar, di antaranya Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera sebesar 9,51% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana saham.

Adapun posisi keempat diduduki oleh PT Trimegah Asset Management yang mencatatkan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 32,61 triliun.

Adapun salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A sebesar 9,96% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana campuran.

Baca Juga: Intip Prospek Pasar Saham Saat Suku Bunga Tinggi Dipertahankan Lebih Lama

Posisi kelima diduduki oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang berhasil membukukan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 29,76 triliun.

Salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni Batavia Disruptive Equity sebesar 9,82% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana saham.

PT BNI Asset Management berhasil menempati posisi keenam dengan meraih dana kelolaan reksadana mencapai Rp 28,51 triliun pada Agustus 2023.

Salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni BNI-AM Dana Pendapatan Tetap Nirwasita sebesar 6,64% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana pendapatan tetap.

Posisi ketujuh ditempati oleh PT Sucorinvest Asset Management dengan dana kelolaan reksadana mencapai Rp 28 triliun pada Agustus 2023.

Salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni Sucorinvest Sustainability Equity Fund sebesar 9,75% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana saham.

Terkait hasil tersebut, Investment Specialist Sucor Asset Management Toufan Yamin menyatakan nilai Agustus 2023 terpantau mengalami penurunan sekitar 27%, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

"Disebabkan naiknya volatilitas kinerja produk investasi seiring dengan kenaikan fed rate yang mengakibatkan flight to safety, naiknya suku bunga deposito, dan naiknya imbal hasil obligasi imbas dari operation twist," ucapnya kepada Kontan.co.id.

Toufan menyebut penurunan itu disebabkan juga maraknya penerbitan obligasi ritel dengan imbal hasil yang menarik dan terbitnya peraturan terkait PAYDI yang menyebabkan turunnya dana kelolaan industri reksadana secara keseluruhan.

Dia menambahkan pada tahun ini, perusahaannya menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 30 triliun. Adapun cara mencapai target, yakni dengan secara aktif melakukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan, penambahan saluran distribusi, serta memperluas akses ketersediaan produk-produk terutama di agen penjual.

Baca Juga: Produk SBN atau Reksadana Pendapatan Tetap, Mana yang Lebih Cuan?

Toufan juga menyatakan hingga akhir 2023, perusahaannya berencana merilis 1 produk dan memperluas ketersediaan produk-produk di agen penjual.

Selanjutnya, posisi kedelapan ditempati oleh PT BRI Manajemen Investasi yang mencatatkan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 26,78 triliun pada Agustus 2023.

Posisi kesembilan diduduki oleh PT Mandiri Manajemen Investasi dengan dana kelolaan reksadana sebesar Rp 25,01 triliun pada Agustus 2023.

Salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni Mandiri Obligasi Utama sebesar 7,29% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana pendapatan tetap.

Terakhir, PT Sinarmas Asset Management menduduki posisi kesepuluh dengan pencapaian dana kelolaan reksadana sebesar Rp 22,47 triliun pada Agustus 2023.

Salah satu kinerja reksadana paling besar, yakni Simas Satu Prima sebesar 7,69% sejak awal tahun hingga akhir Agustus 2023. Reksadana tersebut termasuk dalam reksadana campuran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×