Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bangkok Bank Ltd dalam laman resminya bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 5 Maret 2020. Adapun, salah satu agenda dalam RUPS tersebut adalah untuk meminta restu pemegang saham dalam rangka pengambilalihan 89,12% saham PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Asal tahu saja, besaran saham tersebut saat ini dimiliki oleh PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank.
Dalam keterbukaan yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Bangkok Bank Apichart Ramyarupa tersebut RUPSLB tersebut bakal digelar di kantor pusat Bangkok Bank, Thailand pada 15.00 waktu setempat.
Baca Juga: Selepas akuisisi, Bangkok Bank targetkan Bank Permata masuk BUKU IV
"Agenda RUPSLB yaitu menimbang dan menyetujui akuisisi seluruh saham di Bank Permata. Serta pembahasan bisnis lain," tulisnya dalam keterangannya yang dilaporkan (7/2) lalu.
Adapun, dana yang dipergunakan untuk mengakuisisi Bank Permata antara lain berasal dari arus kas internal dan pembiayaan rutin. Lebih lanjut, dalam keterbukaan tersebut disebutkan pula bahwa Standard Chartered dan Astra bakal menjual sekitar 12,49 miliar lembar saham seri B, yang masing-masing mewakili 44,56% saham di Bank Permata. Dengan total saham yang bakal dibeli oleh Bangkok Bank sebanyak 89,12% saham.
Kesepakatan sebelumnya, antara pemegang saham Bank Permata dan Bangkok Bank selaku investor antara lain memborong saham tersebut seharga 1,77 kali nilai buku Bank Permata. Artinya, indikasi pembelian Bank Permata oleh bank asal Thailand ini seharga Rp 1.498 per saham atau sebesar Rp 37,43 triliun.
Seluruh kesepakatan antara Standard Chartered dan Astra International telah ditandatangani dalam Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).
Sebagai hasil dari transaksi ini, nantinya Bangkok Bank juga akan memiliki anak perusahaan Bank Permata yakni PT Sahabat Finansial Keluarga yang 99,99% sahamnya dipegang oleh Bank Permata.
Selain membeli saham Astra, dan Bank Permata, Bangkok Bank dalam perjanjian tersebut juga telah berkomitmen untuk penawaran wajib (mandatory tender offer) kepada pemegang saham publik dengan total kepemilikan 10,88%. Artinya Bangkok Bank diprediksi bakal mengucurkan dana kurang lebih Rp 42 triliun untuk memuluskan aksi akuisisi ini.
Baca Juga: Diakuisisi Bangkok Bank, Moody's Pertimbangkan untuk Menaikkan Peringkat Bank Permata