Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian kinerja laba bersih yang positif dari bank-bank besar tidak terlepas dari kontribusi pendapatan non bunga yang salah satunya berasal dari biaya dan komisi atau fee based income.
Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA), sebagai bank yang memiliki nasabah pengguna mobile banking dan internet banking sebanyak 33,4 juta orang, BCA terlihat mendulang pendapatan komisi dari transaksi nasabahnya.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengatakan, pertumbuhan transaksi di kanal digital berkontribusi positif terhadap kenaikan pendapatan non bunga.
Baca Juga: Bank Besar Catat Pertumbuhan Fee Based Income di Kuartal III-2024, Ini Pendorongnya
Pada kuartal I-2025, pendapatan non bunga BCA naik 8,1% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 6,8 triliun, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp 4,8 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut seiring dengan frekuensi transaksi BCA secara menyeluruh tumbuh 19% YoY mencapai 9,9 miliar pada kuartal I-2025.
Khusus di kanal digital, frekuensi transaksi mobile dan internet banking mencapai 8,8 miliar transaksi, naik 22,2% YoY. Adapun nilai transaksi mobile dan internet banking tumbuh 14% YoY pada kuartal I-2025.
"Peningkatan frekuensi transaksi terwujud seiring inovasi layanan dan produk, serta ekspansi ekosistem transaksi perbankan secara terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline," kata Hera kepada kontan.co.id.
Hera menyebut pihaknya memproyeksikan transaksi melalui mobile dan internet banking BCA akan terus tumbuh, didorong oleh kemudahan pembukaan rekening BCA melalui mobile banking.
Baca Juga: Bank Digital Genjot Fee Based Income
Ke depan, BCA senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah, sehingga dapat meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi.
"Hal ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan selain bunga hingga akhir tahun.
Adapun PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan pendapatan non bunga mencapai Rp 4,01 triliun atau meningkat 2,6% yoy pada kuartal I-2025.
Pendapatan non bunga BNI berasal dari fee based income berbasis komisi dari segmen konsumer tercatat naik 2,1% menjadi Rp 1,75 triliun, yang utamanya ditopang oleh pendapatan dari bisnis kartu dan bancassurance meningkat 0,9% menjadi Rp 541 miliar. Adapun fee based income dari ATM dan e-channel berkontribusi Rp 401 miliar atau meningkat 8,8%.