kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Bank Besar Catat Pertumbuhan Fee Based Income pada Semester I-2025, Ini Pendorongnya


Rabu, 06 Agustus 2025 / 14:38 WIB
Bank Besar Catat Pertumbuhan Fee Based Income pada Semester I-2025, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Pencapaian kinerja laba bersih yang positif dari bank-bank besar di semester I-2025 tidak terlepas dari kontribusi pendapatan non bunga. KONTAN/Baihaki/13/5/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian kinerja laba bersih yang positif dari bank-bank besar di semester I-2025 tidak terlepas dari kontribusi pendapatan non bunga yang salah satunya berasal dari biaya dan komisi atau fee based income. 

Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatat pertumbuhan pendapatan non bunga 10,6% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 13,7 triliun, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp 9,9 triliun.

Peningkatan ini tidak lepas dari total frekuensi transaksi BCA yang tumbuh 17% YoY pada semester I 2025. Kenaikan frekuensi transaksi tersebut ditopang oleh transaksi mobile dan internet banking yang naik 19% YoY.

Baca Juga: Perbankan Genjot Fee Based Income Lewat Digitalisasi dan Ekosistem Baru

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn mengatakan, peningkatan frekuensi transaksi terwujud seiring inovasi layanan dan produk, serta ekspansi ekosistem transaksi perbankan secara terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline.

"Ke depan, BCA senantiasa memastikan hadirnya platform perbankan transaksi yang aman dan andal, sekaligus menjadi solusi yang relevan bagi kebutuhan nasabah, sehingga dapat meningkatkan basis nasabah dan jumlah transaksi," ungkap Hera kepada kontan.co.id, Selasa (5/8/2025).

Hal ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan selain bunga hingga akhir tahun.

Adapun PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan pendapatan non bunga mencapai Rp 10,60 triliun. Capaian ini susut 2,9% yoy pada semester I-2025. Tapi fee based income perseroan masih naik 4% yoy menjadi Rp 8,06 triliun.

Baca Juga: Menilik Strategi Bank Bermodal Mini Genjot Pendapatan Fee Based Income

Fee based income berbasis komisi dari segmen konsumer tercatat naik 2,5% yoy menjadi Rp 3,52 triliun, yang utamanya ditopang oleh pendapatan dari bisnis kartu dan bancassurance meningkat 0,9% menjadi Rp 1,06 triliun. Adapun fee based income dari ATM dan e-channel berkontribusi Rp 806 miliar atau meningkat 7,7%.

Sedangkan pendapatan non bunga BNI dari business banking berkontribusi Rp 4,36 triliun, atau meningkat 5%.

Utamanya ditopang dari komisi investasi saham, kustodi, dan lainnya sebesar Rp 1,75 triliun atau meningkat 19,4%, dan ditopang dari surat berharga yang diperjualbelikan mencapai Rp 1,34 triliun, meningkat 72,6%.

Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan pendapatan selain bunga tumbuh 10,4% YoY, mencapai Rp 26,7 triliun. Ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 2,7% YoY menjadi Rp 10,39 triliun.

Hal tersebut utamanya didorong dari berbagai layanan digital BRI seperti e-channel yang tumbuh 1,9%, non e-channel tumbuh 29,7%, trade finance, dan layanan insurance yang tumbuh 6,3%.

Direktur utama BRI Hery Gunardi mengatakan, capaian fee based income BRI juga tidak terlepas dari keberhasilan transformasi digital yang dilakukan BRI.

Baca Juga: Ditopang Transaksi Digital, Fee Based Income Perbankan Besar Terus Bertumbuh

"Kami mencatatkan pertumbuhan positif dalam transaksi di berbagai kanal, baik untuk segmen ritel, merchant, maupun korporasi," ucap Hery.

Jumlah pengguna super app BRImo meningkat 21,2% secara tahunan (YoY) menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5% YoY menjadi Rp 3.231,7 triliun. Qlola by BRI, platform digital bagi nasabah wholesale dan korporasi, turut mencatatkan peningkatan volume transaksi sebesar 33,9% YoY menjadi Rp 5.970 triliun.

Di sisi lain, volume transaksi bisnis merchant BRI meningkat 27,2% YoY menjadi Rp105,5 triliun. Sedangkan volume transaksi QRIS tumbuh signifikan sebesar 142,9% YoY menjadi Rp37,2 triliun, dengan jumlah transaksi meningkat 162,5% menjadi 313,7 miliar kali.

Selanjutnya: Penjualan Properti Hunian Kuartal II-2025 Turun, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: Inilah Buah Paling Sehat Menurut Para Ahli yang Bisa Anda Konsumsi, Apakah Itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×