Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk menargetkan pada akhir 2019 nanti akan menjadi bank kelompok BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun). Hal ini dilakukan dengan fokus bank di kredit infrastruktur.
Luianto Sudarmana, Direktur Bank CCB Indonesia mengatakan saat ini modal inti bank berkode saham MCOR ini sebesar Rp 2,1 triliun. “Untuk mencapai BUKU III masih memerlukan tambahan modal sekitar Rp 2,3 triliun selama tiga tahun,” ujar Luianto, ketika memberikan keterangan setelah pembukaan bursa, Senin (20/2).
*Nantinya suntikan modal sebesar Rp 2,3 triliun atau sebesar US$ 250 juta ini dilakukan secara bertahap selama 3 tahun kedepan. Terkait berapa suntikan yang dilakukan per tahunnya, Luianto belum mau mau merinci.
Namun Luianto memastikan bahwa pemegang saham berkomitmen untuk melakukan penambahan modal. Nantinya dana suntikan ini akan berasal dari kas internal induk. Sebagai gambaran saja, pada tahun lalu, rasio permodalan (CAR) bank berada diangka 22%.
Pada tahun ini, bank akan menjaga rasio permodalan seiring dengan gencarnya penyaluran kredit. Pada tahun lalu realisasi penyaluran kredit bank CCB Indonesia tercatat sebesar Rp 8,2 triliun.
Penyaluran kredit ini utamanya didominasi oleh sektr perdagangan wholesale dan ritel sebesar 30%, sisanya manufaktir sebesar 17%. Tahun ini, bank menargetkan untuk menambah kredit di sektor infrastruktur dan korporasi.
Ditargetkan pada tahun ini, pertumbuhan kredit bank secara umum bisa mencapai 60% secara tahunan atau year on year (yoy). Seiring dengan pertumbuhan kredit, bank CCB juga akan menjaga NPL rasio diangka yang tidak terlalu berbeda dengan tahun 2016 sebesar 3%.
Ralat : Sebelumnya tertulis "Nantinya suntikan modal sebesar Rp 2,3 triliun atau sebesar US$ 250 juta ini dilakukan secara bertahap selama 3 tahun kedepan".
Kami mohon maaf atas kesalahan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News