Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank daerah marak merilis produk dan kerja sama dengan pihak lain guna mendorong fee based income alias pendapatan komisi. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) misalnya yang merilis tiga produk bancassurance baru dengan menggandeng PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha bilang, kerja sama dengan MSIG sejatinya telah dimulai sejak akhir 2017 lalu. Sedangkan penambahan produk disebutnya untuk makin memperbesar komisi yang didapat.
“Pada 2018 lalu, produknya masih belum optimal karena baru disediakan di beberapa cabang, dan kendala SDM. Namun mulai tahun ini semua cabang ditargetkan akan menyediakan produk ini,” kata Ferdian kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Mengoptimalkan kantor cabang, Ferdian bilang tahun ini BJTM menargetkan bisa meraih pendapatan komisi dari produk bancassurance mencapai Rp 12 miliar untuk tahun ini.
Sepanjang 2018 lalu, Bank Jatim tercatat meraih pendapatan non bunga senilai Rp 491 miliar, tumbuh 11,08% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 442 miliar.
“Terkait kerja sama kami dengan Sinarmas MSIG, tahun lalu produk bancassurance menyumbang fee based sebesar Rp 1,7 miliar. Sedangkan untuk tahun ini ditambah dengan produk telemarketing kami menargetkan fee based bisa mencapai Rp 5 miliar,” lanjut Ferdian.
PT Bank Pembangunan Daerah Sumsel Babel memasang pertumbuhan pendapatan komisi lebih tinggi. Tahun ini Bank Sumsel Babel mematok target pertumbuhan sebesar 17,90%.
“Tahun lalu, kami berhasil dapat fee based income Rp 46,80 miliar. Sedangkan tahun ini kami menargetkan pertumbuhan 17,90% atau menjadi Rp 55,18 miliar hingga akhir 2019,” kata Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo kepada Kontan.co.id.
Target ini akan dipenuhi dengan meningkatkan layanan perbankan digital. Misalnya dengan mengembangkan pembayaran melalui QR Code, maupun pembayaran (top up) pengisian dompet dgital seperti Go Pay, maupun Ovo. Pun dengan terus mengembangkan transaksi berbasis kartu, baik debit, maupun kredit.
Strategi berbeda ditempuh oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR). Guna meningkatkan pendapatan komisi, BJBR menggandeng Samsat Provinsi Jawa Barat guna menyediakan kemudahan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
“Kami menargetkan pertumbuhan fee based sebesar 24,8% atau sebesar Rp 208 miliar untuk tahun ini,” kata Sekretaris Perusahaan BJB Muhammad Asadi Budiman kepada Kontan.co.id.
Sedangkan untuk tahun lalu, BJB berhasil meraih pendapatan komisi senilai Rp 921 miliar. Tumbuh 13,98% (yoy) dibandingkan 2017 senilai Rp 808 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News