kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank dorong kerjasama dengan dompet elektronik asing


Kamis, 01 Oktober 2020 / 19:03 WIB
Bank dorong kerjasama dengan dompet elektronik asing
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di ATM CIMB Niaga, Jakarta KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) menjadi bank di Tanah Air pertama yang resmi meluncurkan kerjasama dengan dompet elektronik asing yaitu WeChat Pay. Beberapa bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 kini juga tengah mendorong kerjasama serupa.

Meski demikian, Direktur Bisnis Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan bilang, meski telah menggelar kerjasama pihaknya belum berharap kerjasama ini bakal mendongkrak pendapatannya akibat pandemi. 

“Saat ini memang tak akan banyak pengaruh. Namun, kami bersama Bank Indonesia setidaknya sudah melakukan persiapan agar ketika turis China datang, mereka sudah dapat bertransaksi,” katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (1/10).

Asal tahu, WeChat Pay hanya dapat dimiliki warga China dengan sumber dari rekening debit atau kartu kredit yang diterbitkan dari China. 

Baca Juga: Kantongi izin dari BI, kerjasama CIMB Niaga dan WeChat Pay resmi meluncur

Sementara Lani menjelaskan, transaksi via WeChat Pay dapat dilakukan oleh turis China di mesin electronic data capture (EDC) milik perseroan, maupun QR Code statis berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS).

Untuk itu, perseroan mengaku telah bekerjasama dengan PT arash Digital Rekadana sebagai system integrator, dan Swiftpass Global Limited sebagai technical service provider. 

“Kerjasama ini juga jadi salah satu strategi menarik wisatawan asing ke Indonesia. Di sisi lain, kami juga terus melakukan sosialisasi kepada merchant kami serta menambah merchant baru,” sambungnya.

Sayangnya Lani belum bisa menakar berapa nilai potensi bisnis dari kerja sama ini. Sementara jika merujuk ketentuan Bank Indonesia tarif merchant discount rate (MDR) via QRIS ditetapkan maksimal 0,7%. 

Biaya tersebut akan didistribusikan untuk WeChat Pay sebagai issuer sebesar 37%, sedangkan bank acquirer bakal dapat 39%. Kemudian lembaga switching 18%, lembaga services 4% dan lembaga standardisasi sebesar 2%.

Sementara sampai akhir semester I-2020, pendapatan komisi perseroan Bank CIMB Niaga tercatat melorot akibat pandemi sebesar 21,43% (yoy) menjadi Rp 568 miliar.

Selain Bank CIMB Niaga, ada pula PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kini juga tengah mendorong kerjasama serupa. Hingga kini proses integrasi sistem perseroan dengan WeChat Pay disebut masih berjalan. 

“Kerjasama dengan WeChat Pay sejauh ini masih terus dikaji, kami juga secara konsisten melakukan persiapan internal dengan memperkuat digitalisasi berstandar internasional dan selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak potensial,” kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Harryn kepada Kontan.co.id. 

Sebelumnya Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang perseroan setidaknya menargetkan dapat menggelar kerjasama serupa pada tahun ini. 

Selanjutnya: WeChat Pay di Indonesia Tersengat Virus Corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×