kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank gencar bersih-bersih kredit macet


Kamis, 15 Oktober 2015 / 09:27 WIB
Bank gencar bersih-bersih kredit macet


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Para bankir boleh sedikit berlega hati. Pelonggaran aturan restrukturisasi kredit bermasalah yang terbit dalam paket kebijakan ekonomi jilid I dimanfaatkan bank untuk mempercantik kualitas kredit.

Sejumlah bank besar berambisi menurunkan rasio kredit macet (non performing loan/NPL) dengan memanfaatkan stimulus pelonggaran restrukturisasi. Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria menyatakan, pihaknya  membentuk tim khusus untuk menekan NPL.

Sampai akhir 2015, BRI memprediksi NPL berada di angka 2,5% atau naik tipis dari NPL semester I yang sebesar 2,33%. "Pelonggaran kebijakan restrukturisasi menyebabkan BRI lebih luwes dalam pelaksanaan restrukturisasi pinjaman," ujar Budi.

Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Permata Bank mengatakan, pasca pelonggaran aturan main, pihaknya tancap gas melakukan restrukturisasi kredit. Misalnya, perpanjangan masa angsuran, penyesuaian suku bunga pinjaman dan perubahan struktur atau tipe fasilitas kredit.

Selain itu, Bank Permata juga melakukan uji tekan (stress test) terhadap beberapa sektor industri dan debitur yang kondisinya diperkirakan rentan. “Kredit yang direstrukturisasi bisa saja masih lancar. Kami tidak menunggu sampai nasabah tidak sanggup bayar baru direstrukturisasi,” ujar Roy kepada KONTAN, Rabu (14/10).

Setali tiga uang, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, pihaknya merestrukturisasi kredit kepada sejumlah kelompok. Yakni, debitur yang gagal bayar dan debitur yang omzetnya turun. Sebagian besar kredit yang direstrukturisasi masih berstatus kolektabilitas satu atau kategori lancar. “Ini akan pengaruh signifikan ke NPL dan cadangan  kerugian,” ujar Rohan.

Antisipasi NPL

Aksi bank bersih-bersih kredit macet diperkirakan kian getol hingga akhir tahun. Sebab, bank sudah rajin merestrukturisasi kredit bermasalah sejak awal tahun ini.

Coba tengok gerak-gerik 10 bank besar. Sepanjang semester I tahun ini, lonjakan restrukturisasi kredit dilakukan Bank Permata yakni naik sebesar  290% menjadi Rp 4,17 triliun (lihat tabel).

Tapi dari sisi jumlah, restrukturisasi kredit paling jumbo ditempuh Bank Mandiri. Rohan menjelaskan, tahun ini Bank Mandiri telah merestrukturisasi kredit sebesar Rp 10 triliun. Ada juga kredit peninggalan lama yang nilainya sebesar Rp 10 triliun, sehingga total kredit yang direstrukturisasi  mencapai Rp 20 triliun.

Bank Central Asia (BCA) pun bersih-bersih kredit bermasalah. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya memanfaatkan pelonggaran aturan dengan fokus restrukturisasi terhadap sejumlah sektor bermasalah.

Misal, sektor yang berkaitan dengan pertambangan. “Secara umum naik terutama yang pembiayaan tongkang,” ujar Jahja. Hingga Juni 2015, nilai kredit BCA yang direstrukturisasi meningkat 133% menjadi Rp 2,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×