Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perbankan kembali mengincar pembiayaan kredit kepada karyawan (payroll) melalui Kredit Tanpa Agunan (KTA) pada 2017. Pasalnya, permintaan kedit payroll menjanjikan bagi bank pada tahun lalu, sehingga kredit payroll memiliki peluang untuk mendongkrak pertumbuhan kredit di tahun ini.
Mayoritas kredit konsumer PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berupa kredit payroll. Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan, porsi kredit payroll masih akan menguasai kredit konsumer di tahun ini, karena permintaan KTA melalui payroll ini masih besar pangsa pasarnya.
Nasabah yang BRI incar yaitu konsumen dengan pendapatan tetap seperti pegawai korporasi dan pemerintah. Untuk itu perusahaan banyak bekerja sama dengan korporasi dan pemerintah untuk sistem pembayaran gaji. “Tahun ini, BRI mengincar pertumbuhan kredit payroll di atas 12% lebih dan porsi kredit payroll dipertahankan 78% terhadap kredit konsumer,” katanya, Jumat (17/2).
Bank penguasa kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini mencatat kredit payroll tumbuh 12,51% menjadi Rp 78,2 triliun per akhir 2016 dibandingkan akhir 2015 sejumlah Rp 69,5 triliun. Kredit payroll ini memiliki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) 0,8% dengan porsi kredit 78,1% terhadap total kredit konsumer yang mencapai Rp 100,2 triliun per akhir 2016.
Tardi, Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, kredit payroll menjadi salah andalan di segmen kredit konsumer yang akan meningkatkan pertumbuhan kredit. Bank pelat merah ini akan mengincar pertumbuhan kredit payroll 20% atau mencapai Rp 20,92 triliun pada akhir tahun 2017 dari perhitungan realisasi kredit payroll tahun lalu senilai Rp 17,44 triliun.
Bank Mandiri mengincar para pegawai swasta, pegawai negeri, dan tentara untuk memperoleh pinjaman kredit payroll. Perusahaan mencatat dari 2,5 juta payroll, baru sekitar 800.000 nasabah yang telah memperoleh pinjaman payroll di KTA dan Kredit Serbaguna Mikro (KSM). “Sisanya, 1,7 juta nasabah akan menjadi sasaran Mandiri untuk memperoleh kredit payroll,” ucapnya.
Pada pembiayaan kredit payroll ini, Mandiri menawarkan pinjaman dengan jangka waktu yang berbeda-beda. Misalnya, bagi karyawan kontrak akan memperoleh KTA dengan tenor tiga tahun, karyawan tetap akan mendapatkan KTA dengan tenor lima tahun-tujuh tahun, sedangkan pegawai negeri dan tentara akan mendapatkan KTA dengan tenor mencapai 10 tahun.
Untuk memenuhi kebutuhan KTA, Mandiri menyiapkan dua jenis kredit yaitu KTA untuk para pegawai dan KSM untuk para pengusaha mikro. Harapannya, kredit payroll ini mencatat pertumbuhan sesuai target sehingga incaran kredit konsumer Bank Mandiri tumbuh sebesar 14%-15% pada 2017 akan tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News