Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank kecil di kelas Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 1, dan BUKU 2 mulai berekspansi ke segmen konsumer.
Di kelas BUKU 2 ada PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) misalnya baru saja direstui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menawarkan produk payroll loan dan merchant loan.
Baca Juga: Transaksi business matching di FESyar KTI 2019 menembus Rp 2,6 triliun
“Iya benar kami sudah mendapatkan izin untuk kedua produk tersebut. Meski baru, untuk kedua produk tersebut kami menargetkan hingga akhir 2019 bisa menyalurkan hingga Rp 100 miliar,” kata Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah kepada Kontan.co.id.
Di segmen payroll loan, perseroan akan segera melakukan kerja sama dengan institusi. Sedangkan untuk merchant loan, Efdinal bilang sasarannya adalah pelaku UMKM daring. Untuk itu, Efdinal bilang Bank Oke juga telah menandatangani kerja sama dengan beberapa platform belanja daring.
“Ke depan kami juga akan bekerjasama dengan perusahaan e-commerce seperti Bukalapak, Tokopedia, dan lainnya,” lanjutnya.
Baca Juga: Meski kue uang elektronik dikerubuti, perbankan tetap bisa unjuk gigi
Hingga Juli sendiri, bank hasil merger dengan PT Bank Dinar Indonesia ini telah menyalurkan kredit senilai Rp 3,32 triliun dan berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 2,05 triliun.
Sedangkan hingga akhir tahun perseroan menargetkan untuk dapat menyalurkan kredit mencapai Rp 4,07 triliun, dan menghimpun DPK hingga Rp 2,50 triliun.
Sementara di kelas BUKU 1, ada PT Bank Kesejahteraan Ekonomi yang telah merilis produk kredit pemilikan rumah (KPR) sejak tahun lalu, dan juga payroll loan sejak tahun ini.
Direktur Bisnis Consumer BKE Joice Farida Rosandi bilang pertumbuhan portofolio KPR perseroan cukup mumpuni, meskipun baru diluncurkan tahun lalu,
“Saat ini portofolio KPR kami sudah mencapai Rp 84 miliar, tumbuh hampir 140% (ytd) dibandingkan akhir 2018 lalu dengan portofolio mencapai Rp 34 miliar,” kata Joice.
Baca Juga: Impor melandai, neraca perdagangan Agustus diprediksi surplus
Hingga akhir tahun, Joice bilang dua produk kredit konsumsinya setidaknya bisa berkontribusi hingga 20% atas total portofolio kredit perseroan.
Sedangkan hingga Agustus 2019, BKE telah menyalurkan kredit senilai Rp 3,35 triliun, tumbuh 4,01% (yoy) dibandingkan penyaluran pada Agustus 2018 senilai Rp 3,22 triliun.
Sedangkan dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga semester I 2019, BUKU 1 telah menyalurkan kredit konsumsi senilai Rp 27,97 triliun, tumbuh 7,20% (yoy) dibandingkan semester 1-2018 senilai Rp 26,09 triliun.
Sementara BUKU nilai penyalurannya mencapai Rp 176,50 triliun, tumbuh 3,95% (yoy) dibandingkan Semester 2-2018 senilai Rp 169,79 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News