kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Bank Mandiri bidik 500.000 nasabah Laku Pandai


Sabtu, 28 Maret 2015 / 23:18 WIB
Bank Mandiri bidik 500.000 nasabah Laku Pandai
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

MAKASSAR. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk secara nasional menargetkan 500 ribu nasabah baru pada program Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) pada tahun 2015.

"Secara nasional kita target 500 ribu nasabah baru tahun ini, tapi dari OJK targetnya 50 juta dalam empat sampai lima tahun," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi G. Sadikin seusai peluncuran program Laku Pandai di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/3).

Sementara dari sisi jumlah agen, Mandiri secara nasional menargetkan lebih dari 9.000 agen hingga akhir tahun 2015 ini.

Program Laku Pandai, kata Budi, memberikan berbagai manfaat dan kemudahan bagi masyarakat.

"Jadi kalau dulu untuk menabung kita harus ke bank, sekarang cukup ke warung, atau ke toko yang telah menjadi agen bank yang lokasinya lebih dekat dan jumlahnya lebih banyak. Selain itu kita tidak perlu lagi mengisi form seperti jika bertransaksi di bank, cukup dengan handphone, transaksi bisa dilakukan semudah mengirim sms," paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Bank Mandiri sangat mendukung layanan Laku Pandai, karena program ini diyakini dapat mendorong akses yang merata terhadap layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Data riset Mandiri Institute menyebutkan bahwa baru sekitar 52 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses ke layanan keuangan, jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 66 persen, dan Thailand yang tercatat sebanyak 73 persen.

Rendahnya akses terhadap layanan keuangan ini dapat berimbas pada kontribusi sektor finansial pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang juga rendah.

Sementara itu, Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan, pihaknya menargetkan jumlah agen Laku Pandai untuk tahun ini mencapai 30 ribu agen, dari empat bank yang saat ini telah memperoleh izin melaksanakan program ini.

Program ini, kata Muliaman, juga memberi keuntungan kepada bank untuk melakukan penetrasi pasar langsung ke tengah masyarakat.

"Bank kini tidak perlu lagi membangun kantor jika ingin masuk ke daerah, pengganti dari kantor adalah agen," ujarnya.

Bank Mandiri meluncurkan program Laku Pandai di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Gowa, Sulsel. Acara ini diikuti oleh ratusan warga Gowa yang tampak antusias.

Salah seorang pengunjung, pemilik toko sembako di Kabupaten Gowa, Ida Farida menyatakan ketertarikannya untuk menjadi agen Laku Pandai Mandiri.

"Saya tertarik ingin jadi agen, saya akan datang ke kantor cabang Mandiri, agar bisa dijelaskan lebih lanjut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×