kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bank Mandiri kucurkan Rp 1,4 miliar untuk 3 desa


Sabtu, 31 Mei 2014 / 14:50 WIB
Bank Mandiri kucurkan Rp 1,4 miliar untuk 3 desa
Petugas teller melayani nasabah di Bank KB Bukopin Jakarta, Selasa (4/5). Bank KB Bukopin (BBKP) akan Rights Issue, Ini Rencana Penggunaan Dananya.


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dikky Setiawan

YOGYAKARTA. Perbankan kian terpikat menggarap industri mikro. Agar semakin dekat dengan pebisnis mikro, Bank Mandiri rela merogoh kocek Rp 1,4 miliar. Dana jumbo ini digelontorkan Mandiri kepada tiga desa di Yogyakarta, meliputi Argosari, Argorejo, dan Giwangan.

Agus Haryoto Widodo, SVP Micro Business Development Group Bank Mandiri mengatakan, dana Rp 1,4 miliar merupakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Perbankan mikro Mandiri mengusung program "Mandiri Bersama Mandiri" atawa MBM, agar bisa semakin dekat dengan masyarakat.

Dalam program CSR ini, Mandiri menggandeng Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tim teknis yang mendampingi masyarakat di lapangan. Proyek ini merupakan pilot project Mandiri yang sudah berjalan sejak awal tahun 2013.

Hingga saat ini, dana yang terkucur ke masyarakat sudah mencapai Rp 500 juta. Rencananya MBM akan dikembangkan ke desa lain.

"Program ini menumbuhkan swadaya masyarakat sekaligus memunculkan calon nasabah mikro potensial jika dilakukan berkelanjutan," ujar Agus, Sabtu (31/5).

Saat ini, program MBM telah melibat sekitar 260 partisipan, meliputi petani, peternak dan sebagainya. Berbagai proyek yang dilakukan, semisal menanam padi, berternak bebek hingga memproduksi pupuk organik.

Ali Agus, Dekan Fakultas Peternakan UGM mengatakan, pendampingan masyarakat merupakan salah satu kunci sukses CSR yang menentukan keberlanjutan program.

Ali bilang, pihaknya mengusung konsep total solution. Artinya, masyarakat desa bisa sejahtera lewat pemenuhan kebutuhan sendiri.

"Masyarakat desa bisa mememuhi kebutuhan dengan memanfaatkan lahan pekarangan mulai dari tanam cabai hingga beternak bebek," ujar Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×