kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

BTN sarankan nasabah wealth managementnnya lakukan pengembangan produk


Minggu, 09 September 2018 / 15:43 WIB
BTN sarankan nasabah wealth managementnnya lakukan pengembangan produk
ILUSTRASI. Gerai penukaran mata uang Bank BTN


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyarankan nasabahnya untuk melakukan pengembangan produk investasi non bank. Hal ini seiring dengan kondisi pasar yang belakangan ini cepat sekali berubah.

Budi Satria, Direktur Konsumer BTN bilang kenaikan suku bunga acuan akhirnya akan berdampak terhadap naiknya rate produk banking seperti Tabungan, Deposito. "Bahkan bisa terjadi persaingan yang ditawarkan kepada nasabah dengan nominal penempatan tertentu," kata Budi kepada kontan.co.id, Jumat (7/9).

Terkait ini Bank BTN tetap fokus untuk meningkatkan dana kelolaan melalui dana-dana murah namun tetap memperhatikan persaingan pasar dan kebutuhan nasabah.

Sebagai wealth management BTN tidak hanya memfokuskan peningkatan portfolio nasabah melalui produk banking, namun juga memberikan advise kepada nasabah untuk melakukan pengembangan melalui produk non banking seperti reksa dana, Surat Berharga Negara.

Hal ini karena, masih ada peluang dari volatilitas pasar yang sedang terjadi saat ini dengan melakukan pembelian secara mencicil atau cost averaging. BTN meyakini dengan rupiah saat ini yang telah terdepresiasi -11% secara tahunan atau year on year (yoy), namun secara fundamental pertumbuhan ekonomi negara ini masih sangat baik.

Ditambah nilai layak investasi atas surat utang pemerintah pada tahun 2018, menambah keyakinan bahwa pelemahan tersebut hanyalah dikarenakan sentimen pasar dan sifatnya sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×