kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Mega Pangkas Target Kredit UKM


Jumat, 31 Mei 2013 / 09:35 WIB
Bank Mega Pangkas Target Kredit UKM
ILUSTRASI. Maybank Investment Banking Group


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membayangi laju bisnis perbankan. Maklum, kenaikan tersebut bisa memperlambat laju kredit bank.

Salah satu sektor yang menjadi korban kenaikan harga BBM adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Itu sebabnya Bank Mega memangkas target kredit tahun ini. Awalnya, bank milik taipan Chairul Tanjung (CT) ini berharap bisa menyalurkan kredit UKM sebesar Rp 9 triliun. "Rencana kenaikan BBM membuat kami memasang target moderat di Rp 7,5 triliun," ujar Max Tumbuan, Direktur Pelaksana Bank Mega, Rabu (30/5).

Namun, Bank Mega belum bisa menghitung secara pasti dampak kenaikan harga BBM tersebut. Max menambahkan, saat ini posisi kredit UKM Bank Mega berada di kisaran Rp 7 triliun. Meskipun begitu, Max berkeyakinan bahwa potensi kredit UKM masih sangat besar.

Salah satu upaya Bank Mega menjaga pertumbuhan kredit adalah berekspansi membuka cabang. Mau tidak mau, Bank Mega harus mengubah rencana pembukaan cabang, lantaran aturan Bank Indonesia (BI) yang menghubungkan kekuatan permodalan dengan ekspansi.

Rencananya Bank Mega membuka 100 cabang baru saban tahun. Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, mengatakan hingga akhir tahun lalu, Bank Mega memiliki total 340 cabang.

Kostaman berjanji, tetap fokus menggenjot kredit UKM. Saat ini porsi kredit UKM mencapai 25%-30% dari total penyaluran kredit.

Tahun ini Bank Mega menargetkan membukukan penyaluran kredit antara 15%-20% atau Rp 30,93 triliun-Rp 32,28 triliun. Bank Mega berambisi besar, lantaran di sepanjang 2012 lalu, penyaluran kreditnya anjlok 15,1% dari Rp 31,7 triliun mnjadi Rp 26,9 triliun. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) memburuk, naik dari 0,7% menjadi 1,7%.

Pemicunya, porsi kredit UKM membesar. Maklum, segmen ini termasuk kredit yang mengandung risiko cukup tinggi. Perbankan tetap menggenjot segmen ini, karena daya tarik margin bunga yang juga lebih tinggi.

Di tahun lalu, kredit UKM menyumbang 21,8% terhadap total kredit Bank Mega. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan porsi tahun 2011 yaitu 17,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×