kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.401.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.960
  • IDX 7.298   40,63   0,56%
  • KOMPAS100 1.135   0,13   0,01%
  • LQ45 908   0,07   0,01%
  • ISSI 218   1,46   0,67%
  • IDX30 459   2,79   0,61%
  • IDXHIDIV20 553   3,77   0,69%
  • IDX80 127   0,08   0,06%
  • IDXV30 132   1,47   1,13%
  • IDXQ30 154   0,99   0,65%

Bank Muamalat Buka Suara Setelah Batal Diakuisisi Bank Tabungan Negara (BTN)


Rabu, 10 Juli 2024 / 16:16 WIB
Bank Muamalat Buka Suara Setelah Batal Diakuisisi Bank Tabungan Negara (BTN)
ILUSTRASI. Teller menghitung mata uang Dollar Amerika di Bank Muamalat, Jakarta, Senin (4/3/2024). PT Bank Muamalat Tbk buka suara merespons batalnya rencana akuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Tbk buka suara merespons pernyataan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu terkait batalnya proses akuisisi Bank Muamalat. 

Corporate Secretary Bank Muamalat Hayunaji menyampaikan, hingga saat ini, Bank Muamalat belum menerima informasi resmi terkini terkait rencana merger antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah.

Hal ini disebut Hayunaji merupakan ranah dari BPKH selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat.

"Dan kami akan mengikuti arahan dari PSP. Kami mengapresiasi upaya semua pihak dalam proses rencana merger antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah," ujar Hayunaji kepada kontan.co.id, Rabu (10/7). 

Baca Juga: Laba Bank Muamalat Anjlok di Tengah Kabar Bakal Diakuisisi BTN

Pihaknya memandang, merger merupakan salah satu aksi korporasi yang bersifat non-organik yang terpisah dari kegiatan organik atau business as usual. 

"Dengan demikian, hal ini tidak berdampak dan tidak mengganggu business as usual, baik dalam kegiatan bisnis maupun operasional Bank Muamalat," katanya.

Lebih lanjut Hayunaji menerangkan, Bank Muamalat senantiasa fokus pada kepentingan nasabah dan pemegang saham, khususnya dalam melayani aktivitas perbankan sehari-hari dengan mengedepankan tata kelola yang baik dan sesuai peraturan yang berlaku.

Sebelumnya, BTN memang menargetkan due diligence terhadap Bank Muamalat rampung pada April 2024 lalu. Namun, hal tersebut tak kunjung rampung, sehingga memunculkan rumor batalnya aksi akuisisi tersebut.

Aksi korporasi ini sebagai bagian dari upaya pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) mereka yakni BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS).

Baca Juga: BTN Syariah Siap Tampil Menjadi BUS di Indonesia

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (8/7) menyampaikan bahwa, BTN sudah berkonsultasi dengan pemegang saham dalam hal ini kementerian BUMN, juga sudah menyampaikan ke OJK bahwa BTN tidak akan meneruskan proses akuisisi Bank Muamalat. 

"Pada dasarnya kami memang tetap harus menjaga kesepakatan bersama Bank Muamalat, tapi secara umum dapat kami sampaikan dan kami juga sadah konsultasi ke pemegang saham dalam hal ini pak Menteri BUMN dan Pak Wamen dan kami juga sudah sampaikan ke OJK. Cuma kami belum lakukan keterbukaan informasi bahwa kami tidak akan meneruskan akuisisi Bank Muamalat dengan berbagai alasan yang bisa kami sampaikan saat rapat tertutup bersama DPR," kata Nixon.

Baca Juga: BSI Akan Jadi Satu-satunya Bank BUMN Syariah, Ini Kata Menteri BUMN

Lebih lanjut Nixon menyebut, BTN telah melakukan due diligence dengan Bank Muamalat sejak awal tahun 2024 ini, namun seiring dengan berjalannya proses due diligence BTN akhirnya mengambil keputusan untuk tidak meneruskan proses akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Report with GRI Post-IPO : Job Finished?

[X]
×