Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan masih menunjukan pertumbuhan yang makin membaik pada kredit konstruksi mereka. Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) per Maret 2018, kredit konstruksi perbankan tumbuh 18,1% year on year (yoy) menjadi Rp 253,4 triliun.
Adapun pertumbuhan tersebut meningkat dari bulan Februari 2018 15,7% yoy menjadi Rp 242,6 triliun. Pertumbuhan kredit konstruksi itu ditopang oleh konstruksi jalan tol di Jawa Timur serta konstruksi perumahan menengah, besar dan mewah.
PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) melihat kredit konstruksi tumbuh tinggi didorong oleh konstruksi sektor perumahan tipe kecil dan juga masih didorong oleh konstruksi sektor infrastruktur.
Rohan Hafas, Corporate Secretary Bank Mandiri menjelaskan, meningkatnya pembiayaan konstruksi perumahan tipe kecil seiring dengan keinginan pemenuhan backlog untuk rumah tinggal.
“Sementara konstruksi sektor infrastruktur tumbuh memenuhi permintaan dalam membangun proyek infrastruktur,” jelas Rohan kepada Kontan.co.id, Rabu (2/5).
Menurutnya, secara total proyek strategis nasional yang statusnya dalam proses konstruksi sebesar Rp 1.255 triliun yang tentunya memerlukan dukungan pendanaan perbankan. Dengan kata lain potensi masih sangat besar.
Di Bank Mandiri sendiri, penyaluran kredit konstruksi pada triwulan I 2018 tercatat tumbuh 10,9% secara year on year menjadi Rp 15,2 triliun.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) justru melihat pertumbuhan secara industri ini lebih disebabkan oleh undisburshed loan atau kredit yang belum ditarik debitur telah mulai ditarik debitur untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.
Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga menjelaskan, kondisi masih sama seperti di awal tahun kemarin di mana kredit masih didominasi oleh infrastruktur LRT dan jalan tol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News