Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kondisi likuiditas Bank Sinarmas cukup kuat tahun ini. Bahkan bank yang terafiliasi dengan Grup Sinarmas ini yakin, pertumbuhan simpanan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) bisa tumbuh diatas 20%.
Menurut Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas, kondisi likuiditas Bank Sinarmas berkebalikan dengan kondisi penyaluran kredit yang agak berhati-hati pada tahun ini. Dengan kondisi ekonomi ini, bisa saja pertumbuhan kredit hanya 10%. "Tapi untuk pertumbuhan DPK kami yakin bisa mencapai lebih dari 20%," ujar dia, Jumat (12/6).
Kehati-hatian tersebut tercermin dari tingkat penggunaan dana masyarakat untuk disalurkan sebagai kredit. Loan to deposit ratio (LDR) Bank Sinarmas saat ini di kisaran 80%-84%. "Kami akan jaga LDR kami agar jangan lebih dari 85%," kata Freenyan.
Freenyan mengakui, komposisi deposito masih mendominasi. Apalagi ditengah kondisi ekonomi lesu, banyak nasabah sekaligus debitur di Bank Sinarmas menyimpan dananya yang semula dialokasikan untuk usaha menjadi simpanan deposito. "Tapi kami juga akan berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan giro dan tabungan," kata dia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2015, jumlah DPK yang dihimpun Bank Sinarmas mencapai Rp 18,71 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 49,44% dibanding April 2014 yang mencapai Rp 12,52 triliun. Sebesar 53% dana tersebut disimpan di deposito.
Pertumbuhan deposito Bank Sinarmas juga jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan giro dan tabungan (CASA). Deposito yang dihimpun pada April 2015 mencapai Rp 9,93 triliun atau tumbuh 105,39% dibanding April 2014 yang mencapai Rp 4,83 triliun. Sedangkan CASA yang dihimpun mencapai Rp 8,78 triliun atau tumbuh 14,17% secara yoy dibanding April 2014 yang mencapai Rp 7,69 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News