kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bankir optimistis kredit menganggur bakal menipis, ini alasannya


Rabu, 15 Juli 2020 / 21:45 WIB
Bankir optimistis kredit menganggur bakal menipis, ini alasannya
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank BNI, Jakarta, Senin (27/1). Bank Indonesia memproyeksi kredit perbankan akan tumbuh di angka 10% hingga 12% pada tahun 2020. Proyeksi tersebut meningkat dari realisasi pertumbuhan kredit perbankan 2019 yang mencapai 6,08%. KON


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan ekonomi akibat tekanan pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 tidak membuat lesunya permintaan kredit baru tetapi penarikan fasilitas kredit perbankan juga melambat. Akibatnya, jumlah kredit menganggur di bank atau fasilitas kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) mengalami kenaikan selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Namun, seiring pelonggaran PSBB dan roda perekonomian mulai bergerak kembali, permintaan kredit baru maupun penarikan terhadap fasilitas kredit sudah mulai ada walaupun belum menggeliat.

Baca Juga: Bangkok Bank jadi inspirasi Cathay tingkatkan saham di Bank Mayapada

Bank BNI meyakini undisbursed loan akan mengalami penurunan karena saat ini perseroan sedang fokus melakukan ekspansi pada Kredit Modal Kerja (KMK) guna menggerakkan sektor riil pasca pelonggaran PSBB.

"Dengan dilakukannya penyaluran cpada KMK maka otomatis undisbursed loan akan mengalami penurunan. Di BNI undisbursed loan berada pada posisi 8%-10% dari total pinjaman yang diberikan," kata Herry Sidartha, Direktur Utama BNI pada Kontan.co.id, Rabu (15/7).

Namun, Herry tidak merinci bagaimana perbandingan posisi fasilitas kredit yang belum ditarik itu dengan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, dengan bergeraknya sektor rill maka kredit konsumer dan kredit investasi akan mengalami pertumbuhan.

Untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, BNI menargetkan pertumbuhan kredit 4%-5% tahun ini yang difokuskan menyasar sektor-sektor padat karya serta bagi debitur yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Begini pertumbuhan transaksi LinkAja di bank Himbara

Sementara Bank Mandiri mencatatkan jumlah fasilitas kredit yang belum ditarik per Mei sebesar Rp 182 triliun. Ini meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Bank Mandiri melihat pelonggaran PSBB akan mendorong pemulihan ekonomi pada kuartal III dan IV. Dengan begitu diharapkan optimisme pelaku usaha kembali muncul sehingga penarikan fasilitas kredit mengalami peningkatan.

"Jika optimisme pelaku usaha sudah kembali maka mereka akan mulai mengeksekusi sejumlah rencana bisnis yang telah disusun sebelumnya dengan penyesuaian perkembangan pandemi terkini," kata Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.

Baca Juga: Cathay Life Insurance rampungkan due diligence Bank Mayapada

Adapun Bank Sumut mencatat undisbursed loan sebesar Rp 371,3 miliar per Juni 2020. Itu mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 402 miliar. Namun, dibanding bulan sebelumnya terjadi peningkatan sebesar Rp 1,3 miliar.

Corporate Secretary Bank Sumut, Syahdan Ridwan Siregar memperkirakan jumlah penarikan fasilitas kredit akan mengalami peningkatan seiring melonggarnya PSBB. Hingga akhir tahun, bank daerah ini memprediksi posisi undisbursed loan akan turun menjadi sekitar Rp 295 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×