kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Bankir sebut risiko kredit restoran masih tinggi


Minggu, 01 April 2018 / 14:30 WIB
Bankir sebut risiko kredit restoran masih tinggi
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir berkomentar terkait masih tingginya rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum. Pada Januari 2018, NPL sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum tercatat 5,58%.

Nixon Napitupulu, Direktur BTN bilang NPL sektor ini erat kaitannya dengan restoran. "Di BTN NPL di sektor ini tidak terlalu besar," kata Nixon kepada kontan.co.id, Kamis (29/3).

Untuk sektor hotel, BTN saat ini tidak mempunyai terlalu banyak eksposure kredit di segmen ini. Hal ini karena bank berkode emiten BBTN masih fokus ke kredit rumah dan konstruksi rumah.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang saat ini bank tidak menyalurkan kredit ke sektor akomodasi makan dan minum.

"Dalam kondisi ekonomi seperti ini, NPL memang relatif tinggi," kata Haryono kepada kontan.co.id, Kamis (29/3). Apalagi sektor rill sudah berjalan normal, maka NPL akan menurun dengan cepat. Karena masalah NPL saat ini belum persoalan struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×