kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bankir sebut risiko kredit restoran masih tinggi


Minggu, 01 April 2018 / 14:30 WIB
Bankir sebut risiko kredit restoran masih tinggi
ILUSTRASI. Bank Tabungan Negara


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bankir berkomentar terkait masih tingginya rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum. Pada Januari 2018, NPL sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum tercatat 5,58%.

Nixon Napitupulu, Direktur BTN bilang NPL sektor ini erat kaitannya dengan restoran. "Di BTN NPL di sektor ini tidak terlalu besar," kata Nixon kepada kontan.co.id, Kamis (29/3).

Untuk sektor hotel, BTN saat ini tidak mempunyai terlalu banyak eksposure kredit di segmen ini. Hal ini karena bank berkode emiten BBTN masih fokus ke kredit rumah dan konstruksi rumah.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang saat ini bank tidak menyalurkan kredit ke sektor akomodasi makan dan minum.

"Dalam kondisi ekonomi seperti ini, NPL memang relatif tinggi," kata Haryono kepada kontan.co.id, Kamis (29/3). Apalagi sektor rill sudah berjalan normal, maka NPL akan menurun dengan cepat. Karena masalah NPL saat ini belum persoalan struktural.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×