kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru 16% emiten ikut program dapen, Avrist Assurance bakal optimalkan bisnis DPLK


Selasa, 16 Juni 2020 / 18:52 WIB
Baru 16% emiten ikut program dapen, Avrist Assurance bakal optimalkan bisnis DPLK
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang Avrist Assurance, Jakarta Pusat.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Ia menyatakan pada saat kondisi finansial menantang seperti sekarang ini, program dana pensiun dapat membantu pihak penyedia lapangan kerja (perusahaan) dan pihak pekerja (karyawan) untuk bersama-sama bertemu di satu titik solusi mutual, yaitu dimana PHK harus dilakukan untuk menurunkan beban operasional perusahaan dan karyawan menerima dana pensiun sesuai lama bekerja di perusahaan tersebut. Dengan begitu, pekerja dapat mempertahankan kesejahteraan keuangan sembari mencari pekerjaan lain.

Iuran pensiun yang disetorkan ke DPLK bisa dikategorikan sebagai penghasilan tidak kena pajak, baik bagi penerima gaji (PTKP) atau dicatat sebagai biaya oleh perusahaan tersebut. Sehingga bagi perusahaan, DPLK ini bisa dijadikan perencanaan pajak (tax planning).

Baca Juga: Kapal tua dilarang beroperasi, premi asuransi rangka kapal naik 29,9% di kuartal I

“DPLK Avrist Assurance memiliki pengalaman mendampingi perusahaan berbagai ukuran dalam merancang program pensiun, meninjau, dan membantu dalam implementasi program yang tepat. Tim kami memberikan layanan optimal kepada nasabah dan calon nasabah dengan pendekatan konsultasi (consultation approach) untuk berikan solusi tepat terkait program pensiun bagi setiap nasabah,” tambah Firmansyah.

Avrist Assurance menyadari betapa pentingnya proteksi finansial untuk menjamin masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu, Avrist Assurance menganjurkan kepada masyarakat untuk mempersiapkan finansial masa depannya dari sedini mungkin di dalam usia produktif. Ini untuk menghindari kendala dimana saat seorang individu memasuki usia non-produktif dan tabungan tidak menjamin kesejahteraan usia lanjut, sehingga ia bergantung pada anak-cucunya. Hal-hal yang ingin dihindari agar individu tersebut bisa menikmati usia senja dengan maksimal.

“Itulah sebabnya kami semakin gencar dalam memberikan edukasi berkelanjutan mengenai ragam keunggulan DPLK, karena cara kita mengelola keuangan saat ini akan menjadi faktor penentu kesejahteraan masa depan kita. Inilah juga mengapa penting untuk memberikan edukasi ini kepada generasi Millenials dan Gen-Z, yang notabene sudah dan akan memasuki usia produktif,” tutup Firmansyah.

Baca Juga: Premi marine hull Jasindo tumbuh 129,5% pada April 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×