kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BBM naik, bunga kredit juga ikut naik


Rabu, 15 Mei 2013 / 08:02 WIB
BBM naik, bunga kredit juga ikut naik
ILUSTRASI. 5 Makanan Ini Wajib Dihindari oleh Penderita Tekanan Darah Tinggi


Reporter: Dessy Rosalina, Nina Dwiantika | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Bagi yang sedang mencicil kredit, cobalah menghitung ulang lagi angsuran Anda. Kini para bankir bersiap menaikkan bunga kredit. Di tahap pertama, bankir siap mengerek suku bunga simpanan terlebih dahulu.

Salah satunya, Bank Central Asia (BCA). Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan per 1 Mei lalu, bank terafiliasi Grup Djarum ini sudah mengatrol suku bunga deposito. Kenaikannya 125 basis poin (bsp) alias 1,25%. Sebelumnya bunga simpanan BCA di 3,75%-4%, sekarang menjadi 5%. "Ini mengantisipasi kenaikan inflasi," kata Jahja, Selasa (14/5).

Kenaikan bunga simpanan juga untuk mempertahankan pangsa pasar. Per akhir Maret lalu, deposito BCA menyusut tipis menjadi Rp 69,3 triliun dari Rp 77,7 triliun di Maret 2012. BCA berharap, simpanan dana masyarakat bisa naik 15% tahun ini.

Lumrahnya, kenaikan bunga deposito bakal diikuti kenaikan bunga kredit. "Kami melihat dulu kekuatan permintaan kredit. Bunga kredit bisa naik di kisaran 0,25% - 1,5%. Tapi perlu perhitungan likuiditas dan inflasi," ujar Jahja

Berdasarkan penelusuran KONTAN, Bank Bukopin sudah mengerek bunga kredit. Mengutip situs Bukopin, per 7 Mei, kredit ritel naik 48 bsp menjadi 12,96%. Bunga kredit pemilikan rumah (KPR) naik 15 bsp.

strong>Likuiditas kurang?

Sejumlah bankir mengaku masih wait and see. Bank BNI misalnya, memilih melihat situasi pasar dan kebutuhan likuiditas. Sedangkan Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri, Pahala Mansuri dan Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, memilih menunggu pergerakan bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate.

Bianto Surodjo, Senior Vice President Head, Retail Liabilities, Wealt Management and E-Channel Bank Permata, menyampaikan pihaknya belum berencana menaikkan suku bunga lantaran kebutuhan likuiditas tercukupi. Saat ini, bunga simpanan pada kisaran 5,25% - 5,5%.

Direktur Utama Bank Ina Perdana, Eddy Kuntardjo, memilih melihat reaksi pasar. "Sebagai bank skala kecil kamia menaikkan bunga mengikuti pergerakan bank-bank besar," ujar dia. Saat ini, bunga deposito Bank Ina di kisaran 6,5%-8%.

Berdasarkan publikasi Tinjauan Kebijakan Moneter Bank Indonesia (BI), Maret lalu terjadi kenaikan bunga deposito 8 bps menjadi 5,51% dibandingkan Februari. Kenaikan bunga kredit juga mendaki 1 bsp menjadi 11,99%.

Kemarin, BI mempertahankan bunga acuan di level 5,75%. Namun BI mengakui, akan mewaspadai ekspektasi kenaikan inflasi terkait kebijakan BBM.

Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti, menilai pemicu kenaikan suku bunga di pasar adalah kurangnya likuiditas. "Perbankan juga mengantisipasi inflasi," ujar dia. Hitungan Destry, jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, inflasi bakal meroket ke 8,47% atau bertambah 2,77%. Hitungan itu berdasarkan skenario kenaikan harga BBM premium menjadi Rp 6.500 dan harga solar menjadi Rp 5.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×