Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arah kinerja keuangan berbeda kembali terjadi pada PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) hingga September 2024. Di mana, isu merger antara dua bank itu kian sirna.
Mengutip laporan keuangan per September 2024, NOBU tercatat mengalami kenaikan laba 116,71% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 226,25 miliar. Sebaliknya, laba BABP justru merosot 14,66% YoY menjadi Rp 49,47 miliar.
Adapun, salah satu penopang pertumbuhan laba NOBU adalah naiknya pendapatan bunga bersih. Dari periode September 2023 yang senilai Rp 550,47 miliar menjadi Rp 710,67 miliar di September 2024.
Baca Juga: Begini Kabar Terbaru Rencana Merger Bank Nobu dan Bank MNC
Kondisi berbeda terjadi pada BABP yang mencatatkan penurunan pendapatan bunga bersih. Adapun, penurunannya sekitar 14,11% YoY dengan nilainya menjadi Rp 397,45 miliar pada periode sembilan bulan 2024.
Tak hanya pendapatan bunga bersih yang turun, BABP juga mengalami penurunan pada pos pendapatan operasional. Di mana, nilainya dari Rp 77,49 miliar di September 2023 turun menjadi Rp 73,93 miliar pada September 2024.
Meski laba turun, Presiden Direktur MNC Bank Rita Montagna lebih menyoroti pertumbuhan aset yang dialami oleh BABP sekitar 11,26% yoy, dari Rp17,35 triliun pada kuartal III/2023 menjadi Rp 19,31 triliun di kuartal III/2024.
Hanya saja, pertumbuhan tersebut tetap lebih kecil dibandingkan NOBU yang mampu menumbuhkan aset sekitar 28,68% YoY. Di mana, total aset NOBU pada periode September 2024 senilai Rp 31,94 triliun.
Baca Juga: OJK Buka Suara Terkait Nasib Merger Bank Nobu Dan Bank MNC
“Kami juga menargetkan untuk dapat meningkatkan total aset MNC Bank menjadi Rp22 triliun di akhir tahun 2024. Kami yakin target tersebut dapat tercapai,” ujar Rita dalam keterangan resminya, Kamis (31/10).